KOMPAS.com - Perosotan Kenjeran Park Surabaya, Jawa Timur, ambrol pada Sabtu (7/5/2022) siang. Akibat kejadian itu, 17 orang pengunjung terluka.
Usai kejadian itu, seluruh biaya perawatan korban perosotan kolam renang Kenjeran Park sampai dengan sembuh total akan ditanggung oleh manajemen tempat hiburan tersebut.
Bukan itu saja, pihak manajemen Kenjeran Park juga memberikan santunan kepada keluarga korban.
Baca juga: Tim Labfor Periksa Kelayakan Bangunan Usai Perosotan Ambrol di Kenjeran Park Surabaya
Untuk mengetahui penyebab ambrolnya perosotan tersebut. Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur pun mendatangi lokasi kejadian, Senin (9/5/2022).
Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo mengatakan, ada dua tim yang dikerahkan untuk melakukan olah TKP di wahana tersebut.
Kata Sodiq, tim tersebut berjumlah delapan orang.
"Ada dua tim yang kami terjunkan untuk olah TKP di Kenjeran Water Park. Terdiri dari delapan orang, satu tim teknis dan satu tim bahan," kata Sodiq di Surabaya, Senin.
Baca juga: Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Surabaya
Sodiq menjelaskan, setiap tim memiliki tugasnya masing-masing.
Tim teknis, kata Sodiq, memiliki tugas untuk memeriksa secara detail kelayakan konstruksi dari perosotan kolam renang tersebut.
Sedangkan tim bahan, sambung Sodiq, bertugas melakukan pemeriksaan tentang kelayakan bahan yang digunakan untuk konstruksi bangunannya.
Sodiq memprediksi butuh satu sepekan untuk mengetahui penyebab ambrulnya pelorosatan di Kenjeran Park tersebut.
"Mudah-mudahan, seminggu ke depan. Sebab, pemeriksaan labnya agak banyak, kami akan lihat bahannya itu mengalami gagal bahan dan lain-lain, kan mesti kami cek," ungkapnya.
Baca juga: Biaya Perawatan Korban Perosotan Ambrol Ditanggung Pengelola Kenjeran Park
Sementara itu, Manajer Human Resource Development (HRD) PT Bangun Citra Wisata (BCW) Bambang Irianto, mengatakan, ambrulnya perosotan itu diduga karena ada penumpukan di perosotan yang membuat wahana itu overload atau melebihi kapasitas.
Saat kejadian itu, sambungnya, perosotan dinaiki oleh lebih dari 10 orang karena ada yang mengadang.
"Analisa saya itu lebih dari 10 orang dan bareng gandengan. Tadi ada penumpukan di atas. Ya namanya pengunjung, latar belakangnya beda-beda kan. (Ada yang) kalau diingatkan, marah-marah kalau ditegur," kata Bambang.
Namun, kata Bambang, untuk penyebab pasti insiden itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Disebabkan oleh apa masih diperiksa. Kami juga sudah bicara dengan Kapolres Perak. Tim lagi mencari informasi error atau karena usia dari pada wahana masih kita lihat hasil dari investigasi kepolisian." ujarnya.
Bambang mengatakan, perosotan wisata kolam renang tersebut dibangun sejak tahun 2016.
Setelah dibangun, pihak pengelola secara berkala melakukan pengecekan dan perawatan terhadap semua fasilitas, khususnya yang berada di bawah naungan PT.
"Dari pantauan saya, tiap dua minggu selalu dirawat. Kalau di Atlantis sebulan sekali. Seluncuran 3 minggu sekali cek baut. Termasuk kolam air, kami selalu cek. Terakhir pengecekan sebelum puasa, kondisinya masih bagus," ungkapnya.
Baca juga: Imbas Perosotan Kolam Renang Kenjeran Park Ambrol, Eri Cahyadi Evaluasi Tempat Wisata di Surabaya
(Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Pythag Kurniati, Michael Hangga Wismabrata)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.