KOMPAS.com - Pihak pengelola wahana perosotan di Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya angkat bicara soal insiden perosotan ambruk yang membuat 16 orang luka-luka.
Manajer Human Resource Development (HRD) PT Bangun Citra Wisata (BCW) Bambang Irianto, mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab penuh terhadap para korban.
Selain itu, menurutnya, penyebab pasti kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan.
"Disebabkan oleh apa masih diperiksa. Kami juga sudah bicara dengan Kapolres Perak. Tim lagi mencari informasi error atau karena usia dari pada wahana masih kita lihat hasil dari investigasi kepolisian." ucap dia.
Baca juga: Insiden Perosotan Kenpark Surabaya Ambrol, Wali Kota Eri: Investasi Boleh, Keselamatan Diutamakan
Menurut Bambang, insiden di Kenpark diduga karena ada penumpukan di perosotan yang membuat wahana itu overload atau melebihi kapasitas.
Saat kejadian itu, perosotan dinaiki oleh lebih dari 10 orang karena ada yang mengadang.
"Analisa saya itu lebih dari 10 orang dan bareng gandengan. Tadi ada penumpukan di atas. Ya namanya pengunjung, latar belakangnya beda-beda kan. (Ada yang) kalau diingatkan, marah-marah kalau ditegur," terang dia
Hal senada juga diungkapkan saksi mata bernama Yusuf, yang saat kejadian itu berada di lokasi.
Baca juga: Pemkot Surabaya Berikan Terapi Healing Bagi Korban Kecelakaan Kenjeran Park
Menurutnya, peristiwa yang terjadi pada pukul 14.00 Wib, berawal saat ada beberapa anak-anak mencoba menghentikan laju perosotan.
Setelah itu, perosotan setinggi lebih kurang 8 meter itu ambrol. Sebagian besar korban adalah anak-anak.
"Kayaknya kalau rumah, 3 lantai. Kayaknya 8-9 meter (ketinggian)," kata Yusuf, yang mengaku berasal dari Surabaya itu.
Menurut Bambang, perosotan wisata kolam renang tersebut dibangun sejak tahun 2016.
Setelah itu, pihak pengelola secara berkala melakukan pengecekan dan perawatan terhadap semua fasilitas, khususnya yang berada di bawah naungan PT.
"Dari pantauan saya, tiap dua minggu selalu dirawat. Kalau di Atlantis sebulan sekali. Seluncuran 3 minggu sekali cek baut. Termasuk kolam air, kami selalu cek. Terakhir pengecekan sebelum puasa, kondisinya masih bagus," tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, usai insiden itu, polisi menutup sementara wahana kolam renang di Kenjeran Park untuk kepentingan penyelidikan.
"Khusus wahana renang ini ditutup. Namun kalau ingin ke pantai silahkan lewat jalan lain masih bisa kok," pungkas dia.
(Penulis : Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor : I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.