PAMEKASAN, KOMPAS.com - Perantau asal Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang mulai balik meninggalkan kampung halamannya, mengeluhkan kondisi penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalan Kabupaten Pamekasan.
Banyak PJU mati mulai dari perbatasan Kabupaten Sumenep ke Kabupaten Pamekasan.
Salah satu perantau tujuan Ngawi, Jawa Timur, Ahmad Faizal menuturkan, saat masuk wilayah Kabupaten Pamekasan, kondisi jalan raya langsung gelap.
Baca juga: Penyekatan di Pamekasan Bikin Bingung Pemudik
Hampir semua PJU mati. Walaupun ada penerangan raya, itu dipasang oleh warga di mana listriknya dialiri dari rumahnya.
“Saya heran kok PJU di sepanjang jalan Kabupaten Pamekasan banyak mati. Jalannya gelap gulita,” ujar Faizal saat dihubungi, Sabtu (7/5/2022).
Faizal menambahkan, pada saat mudik dari Ngawi kemarin, kondisi jalan raya di Pamekasan juga gelap gulita.
Dia awalnya mengira karena ada gangguan. Namun, saat balik ke Ngawi, kondisinya juga gelap.
“Berarti memang mati PJUnya. Sangat membahayakan karena jalan nasional tanpa penerangan rawan kecelakaan,” ujar dia.
Pengendara roda dua asal Malang, Fery Irawan juga merasak tidak nyaman saat melintasi sepanjang jalan Kabupaten Pamekasan saat malam hari karena gelap.
Fery beberapa kali pulang kampung ke rumahnya di Prenduan Sumenep. Setiap melintas di jalan raya Pamekasan selalu gelap.
“Sudah empat kali saya pulang kampung. Jalan raya Pamekasan-Sumenep yang gelap. Kabupaten lainnya terang benderang,” ungkap pemilik konter ponsel di Malang ini.
Fery dan Faizal berharap agar pemerintah Kabupaten Pamekasan memperhatikan kondisi PJU.
Apalagi saat ini sudah masuk arus balik. Jika ada kerusakan dan butuh perbaikan, maka perlu segera diatasi.
“Sebagai pengendara roda dua, paling tidak nyaman ketika jalan gelap kemudian pengendara lain, terutama roda empat mainkan lampu atas. Silau mata saya dan sangat membahayakan,” ujar Fery.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pamekasan Basri Yulianto beberapa kali dihubungi tidak merespons. Pesan yang dikirim juga tidak dibalas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.