Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

114 Orang di Jatim Suspek Hepatitis, Khofifah: Jangan Panik, Warga Harus "Aware" dengan Penyakit Ini

Kompas.com - 06/05/2022, 10:25 WIB
Ghinan Salman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah mewaspadai kejadian  kasus hepatitis akut yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya.

Diberitahukan sebelumnya, ditemukan 114 kasus suspect jaundice (kuning) akut yang bisa jadi berhubungan dengan hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Temuan itu didasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur, minggu I hingga minggu ke-17 tahun 2022, tepatnya hingga Rabu (4/5/2022).

Pada minggu ke-14 hingga minggu ke-17 2022, kasus suspek ini cenderung mengalami kenaikan.

Baca juga: Waspadai Hepatitis Akut, 114 Orang di Jatim Suspect Jaundice Akut, Ini Imbauan Dinkes

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik, tetapi sigap melihat gejala yang ditimbulkan.

Hal tersebut, kata Khofifah, merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

"Maka semua orang, baik anak kecil maupun dewasa, harus punya awareness akan bahaya penyakit ini. Kita juga wajib gercep melihat gejalanya. Karena semakin cepat ditangani, peluang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semakin besar," kata Khofifah di Surabaya, Jumat (6/5/2022).

Khofifah menyebutkan, gejala klinis dari hepatitis akut ini antara lain nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, serta peningkatan enzim hati.

Hingga saat ini, tidak ditemukan gejala demam dalam sebagian besar kasus. Meski begitu, ia mengingatkan agar tidak lengah jika ada warga  masyarakat yang mengalami demam.

"Jangan anggap sepele gejala yang ada. Walaupun jarang ada pasien hepatitis akut ini yang menderita demam, tapi alangkah baiknya kalau masyarakat langsung memeriksakan diri ke faskes terdekat kalau sudah merasa tidak enak badan," ujar dia.

Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat menjaga satu sama lain dengan saling mengawasi.

Ilustrasi hepatitis akut pada anak, hepatitis misterius anak, gejala hepatitis akut pada anak, gejala hepatitis misterius anak. Shutterstock/MIA Studio Ilustrasi hepatitis akut pada anak, hepatitis misterius anak, gejala hepatitis akut pada anak, gejala hepatitis misterius anak.

"Kita juga harus saling jaga dan melihat satu sama lain. Yang dewasa mengawasi anak-anak dan yang muda juga menjaga  yang tua. Pokoknya harus bersinergi karena sebelumnya sudah kita buktikan kalau akan lebih mudah melewati masa krisis jika kita saling menjaga  bersama-sama," ucap Khofifah.

Khofifah menegaskan bahwa pemerintah akan terus berusaha menangani situasi yang ada. Semua pihak, lanjut dia, akan mengambil peran menyelesaikan masalah ini.

"Insya Allah, pemerintah akan meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang bisa diakses semua orang. Tapi ini bukan hanya beban yang ada di Dinas Kesehatan ataupun turunannya, melainkan juga tanggung jawab gubernur serta bupati/wali kota di Jatim serta seluruh elemen masyarakat untuk mencegah hepatitis akut jenis ini mewabah di Jatim," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com