Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Kartini, Mahasiwa Jember Gelar Demo Tolak Kekerasan Seksual

Kompas.com - 21/04/2022, 14:00 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember menggelar aksi demonstrasi di DPRD Jember, Kamis (21/4/2022).

Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati Hari Kartini yang digelar setiap 21 April. Para mahasiswa menyoroti maraknya kasus kekerasan yang masih terjadi pada perempuan.

“Kami menggelar aksi dengan membawa semangat Hari Kartini, ada semangat keseteraan antara laki-laki dan perempuan,” kata ketua Komisariat GMNI FIB Unej Vicky Arlensius.

Baca juga: Seorang Bapak di Jember Pukul Anaknya Usai Dimarahi Mantan Istri

Menurut dia, berdasarkan catatan Komnas Perempuan, kasus kekerasan seksual di Indonesia masih banyak dan terus terjadi.

Pada tahun 2019 mencapai 431.471 kasus, 2020 mencapai 299.911 kasus, dan 2021 mencapai 338.496 kasus.

Sementara data dari Kemendikbudristek, kata dia, kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan Perguruan Tinggi sepanjang Januari hingga Juli 2021 terdapat 2.500 kasus.

Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2020 yakni 2.400 kasus.

Baca juga: Emak-emak di Jember Jatuh ke Sumur Saat Bantu Hajatan, Ini Kronologinya

Begitu juga dengan kasus kekerasan di Jember yang cukup tinggi. Mereka menyebutkan, pada tahun 2020 jumlah korban kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak sebanyak 195 kasus.

Lalu pada 2021 korban kekerasan seksual pada perempuan dan anak sebanyak 276 kasus.

“Kami melihat data nasional dan daerah, peningkatan jumlah kasus kekerasan seksual dari tahun ke tahun meningkat secara signifikan,” terang dia.

Baca juga: Kuli Bangunan di Jember Pukul Rekannya Pakai Palu karena Dituduh Tak Bersihkan Peralatan Tukang

Oleh karena itu, para mahasiswa itu menyampaikan enam tuntutan pada anggota DPRD Jember.

Yakni, menolak segala bentuk tindakan kekerasan seksual, mendesak Pemerintah Pusat untuk segera merumuskan, dan menerbitkan PP dan Perpres sebagai peraturan pelaksana UU Tindak Pidana Kekerasan Sesuksual (TPKS) sehingga bisa diimplementasikan.

Kemudian mendesak Kemendikbudristek untuk mengevaluasi pelaksanaan Permendikbudristek No. 30 Th. 2021 Tentang PPKS dan memastikan seluruh Perguruan Tinggi Se-Indonesia segera membentuk Satgas PPKS.

“Kampus di Indonesia belum merespons dengan baik, karena kasus kekerasan di kampus tinggi, terutama di Jember,” tambah dia.

Baca juga: Kuli Bangunan di Jember Pukul Rekannya Pakai Palu karena Dituduh Tak Bersihkan Peralatan Tukang

Selain itu, mereka juga mendesak DPRD Kabupaten Jember untuk menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah pusat. Yakni dengan segera merumuskan dan menerbitkan PP dan Perpres sebagai peraturan pelaksana UU TPKS.

Tak hanya itu, mereka juga mendesak DPRD Kabupaten Jember untuk menyampaikan aspirasi kepada Kemendikbudristek dalam mengevaluasi pelaksanaan Permendikbudristek No. 30 Th. 2021 Tentang PPKS serta memastikan seluruh Perguruan Tinggi Se-Indonesia segera membentuk Satgas PPKS.

Baca juga: Kuli Bangunan di Jember Pukul Rekannya Pakai Palu karena Dituduh Tak Bersihkan Peralatan Tukang

“Kami juga mendesak DPRD Kabupaten Jember untuk menyampaikan pada Pemkab Jember agar mengambil langkah strategis demi mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual,” terang dia.

Para demonstran tersebut ditemui oleh sejumlah anggota DPRD Jember.

“Kami mendukung aspirasi dan tuntutan dari mahasiswa ini,” kata anggota DPRD Jember, Tabroni.

Menurut dia, bila UU TPK tersebut sudah ada PP maupun Peraturan Presiden, pihaknya siap untuk membuat Perda turunan dari UU tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com