Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Pelaku Awalnya Berdalih Beri Oleh-oleh ke Korban

Kompas.com - 19/04/2022, 02:30 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang bernama Bagus Prasetyo Lazuardi akhirnya terkuak.

Polisi menetapkan ayah tiri kekasih korban yang berinisial ZI sebagai tersangka tunggal.

Berikut kronologi lengkap peristiwa pembunuhan yang disampaikan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim:

Baca juga: Terungkap, Mahasiswa Kedokteran UB Dibunuh Ayah Tiri Sang Pacar yang Mengaku Suka dengan Anak Tirinya

Kamis, 7 April 2022, korban dihabisi

ilustrasi mengemudiSHUTTERSTOCK ilustrasi mengemudi

Wadireskrimum Polda Jatim AKBP Ronald Purba menjelaskan, mulanya pelaku menghubungi mahasiswa kedokteran UB tersebut untuk bertemu.

"Pelaku berdalih ingin memberi oleh-oleh kepada korban karena korban akan pulang ke Tulungagung," kata AKBP Ronald Purba, Senin (18/4/2022).

ZI kemudian menuju ke rumah rekannya yang berinisial YP untuk menitipkan sepeda motor.

Lalu, pelaku dan korban menaiki mobil Kijang Innova milik korban. Keduanya berputar-putar mencari tempat nongkrong di wilayah Kota Malang, tetapi banyak yang tutup.

Baca juga: Bermula Mobil Korban Ditemukan, Teka-teki Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Mulai Terkuak

Kemudian, pelaku mengarahkan korban ke wilayah Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Kecamatan Singosari, Malang.

Di lokasi tersebut, pelaku dan korban sempat adu mulut saat membahas perihal hubungan korban dengan anak tirinya.

"Di situ pelaku mengancam korban, menodong dengan pistol mainan dan meminta paksa ponsel korban," jelas Ronald.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sempat Takziah ke Rumah Korban di Tulungagung

 

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi
Pelaku menghabisi korbannya dengan menindih dan membekap kepala korban dengan tas plastik sampai korban meninggal dunia.

Pelaku lalu mengendarai mobil korban menuju sekitar Ruko Kolumbia untuk memarkir mobil yang berisi jenazah korban.

Pelaku turun dari mobil dan menuju rumah YP, rekannya, untuk menitipkan kontak mobil, lalu pelaku pulang ke rumahnya. Kejadian pembunuhan tersebut, menurut polisi, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Ambil Uang Rp 3,4 Juta dari Rekening Korban

Jumat, 8 April 2022, jasad korban dibuang

Pelaku ZI kembali mengambil kunci mobil di rumah YP dan membawa kendaraan korban. Dia berniat membuang jasad korban.

Pelaku menuju wilayah Kecamatan Prigen, Pasuruan, tetapi tidak menemukan tempat yang menurut dia aman.

"Hingga akhirnya pelaku sampai di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, lalu membuang jenazah korbannya di lokasi tersebut," katanya.

Setelah membuang korbannya, pelaku kembali ke Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Kecamatan Singosari Malang, dan memarkir mobil korban di sana.

Jumat sore, pelaku membuka ponsel korbannya untuk memindahkan uang senilai Rp 3,4 juta dari rekening korban ke rekening pribadinya.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sempat Takziah ke Rumah Korban di Tulungagung

Selasa 12 April 2022, jasad korban ditemukan

Lima hari setelah pembunuhan tersebut, jenazah korban ditemukan warga dalam kondisi membusuk dan tubuh berwarna hitam.

Sehari setelahnya, jenazah berhasil diidentifikasi dan dimakamkan di kampung halamannya di Tulungagung, Jawa Timur.

Saat itu pelaku sempat bertakziah ke rumah korban.

Dia datang bersama pacar korban berinisial TS dan ibu TS.

Baca juga: Sosok Pembunuh Mahasiswa UB, Memendam Perasaan pada Anak Tirinya Sendiri, Sempat Takziah ke Rumah Korban

 

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.
Jumat, 15 April 2022, pelaku ditangkap

Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku dan menangkap ZI tiga hari setelah penemuan mayat korban.

Mulanya polisi juga berhasil menemukan mobil milik korban di kawasan Malang, Jawa Timur.

Polisi menyebutkan, motif pembunuhan tersebut karena masalah asmara.

"Pelaku cemburu melihat anak tirinya dekat dengan korban. Karena pelaku ternyata juga suka dengan korban yang tidak lain adalah anak tirinya sendiri," kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardhono kepada wartawan, Senin (18/4/2022).

Kesukaan pelaku kepada anak tirinya sempat diceritakan pelaku kepada salah satu temannya yang sudah diperiksa sebagai saksi.

"Bahkan kepada temannya, pelaku mengaku akan menikahi anak tirinya tersebut, tetapi dilarang oleh temannya," jelasnya.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sempat Takziah ke Rumah Korban di Tulungagung

Ternyata bukan hanya motif asmara, polisi juga mengungkap motif ekonomi dalam kasus tersebut.

Pelaku memindahkan uang di rekening korban ke rekening pribadinya senilai Rp 3,4 juta.

"Saat peristiwa pembunuhan, pelaku merampas ponsel korban dan berhasil memindahkan saldo di rekening korban ke rekening pribadinya sebesar Rp 3,4 juta," kata Lintar

Untuk saat ini, ZI masih menjadi tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Kami masih mendalami kemungkinan ada pelaku lain dalam kasus ini," jelasnya.

Warga Kecamatan Klojen, Kota Malang, itu dijerat Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP subsider 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com