Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tanah Bergerak di Blitar, Warga Robohkan 2 Rumah karena Berbahaya

Kompas.com - 18/04/2022, 13:14 WIB

BLITAR, KOMPAS.com - Dua dari tujuh rumah warga yang retak parah akibat fenomena tanah bergerak di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah dirobohkan oleh pemiliknya.

Warga merobohkan rumah mereka karena menganggap keretakan bangunan sudah terlalu parah dan membahayakan.

Kepala Desa Kebonsari Subakri mengatakan, awalnya hanya satu rumah yang dirobohkan, namun segera disusul oleh satu warga lainnya yang lokasinya berdekatan.

Baca juga: Ketika Ganjar Pranowo Merasa Kagum dengan Masjid Ar Rahman Blitar...

"Yang pertama itu rumah Bu Sulastri (54), terus beberapa hari kemudian rumah Pak Sungkono. Keputusan itu dapat dimaklumi karena sudah membahayakan, rumah bisa roboh sewaktu-waktu," ujar Subakri saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/4/2022).

Menurut Subakri, lima rumah lain yang mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda-beda rencananya juga akan dirobohkan. Namun, warga masih menunggu kepastian tempat tinggal selanjutnya sebelum melakukannya.

"Sekarang ini, yang kondisinya juga sudah membahayakan adalah rumah Pak Sukardi. Sementara, kalau hujan deras Pak Sukardi dan keluarga mengungsi ke rumah tetangga," jelasnya.

Baca juga: Muncul Asap Putih dari Kawah Gunung Kelud, Ini Penjelasan BPBD Blitar

Diketahui, tujuh rumah warga mengalami kerusakan akibat fenomena tanah bergerak. Kerusakan ringan mulai terjadi pada 10 dan 23 Maret 2022. Beberapa hari selanjutnya, terjadi pergerakan tanah cukup cepat dan tujuh rumah yang saling berdekatan itu mengalami keretakan bangunan cukup parah.

Patahan dan tanah ambles terlihat di pekarangan sekitar tujuh rumah tersebut. Selain itu, jalan raya yang merupakan jalan kabupaten yang ada di dekat rumah tersebut juga ambles dan retak.

Retakan tanah akibat fenomena tanah bergerak terlihat di pekarangan rumah warga di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin (18/4/2022)Dok. Desa Kebonsari Retakan tanah akibat fenomena tanah bergerak terlihat di pekarangan rumah warga di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin (18/4/2022)
Bupati tinjau lokasi

Kamis (14/4/2022) pekan lalu, tim dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengobservasi langsung ke lokasi yang terletak di wilayah pegunungan karst dan kapur di selatan Kabupaten Blitar tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Izul Marom mengatakan, salah satu hasil kajian cepat PVMBG menyebutkan adanya potensi kondisi yang memburuk dan semakin membahayakan warga di lokasi.

Baca juga: 5 Hari Uji Coba Tilang Elektronik di Blitar, Tercatat 2.500 Pelanggar, Didominasi Pengendara Mobil

"Karena itu, hari ini kami bersama Ibu Bupati akan melihat langsung kondisi di sana sebelum mengambil tindakan cepat penyelamatan warga terdampak," ujar Izul kepada Kompas.com, Senin.

Izul mengatakan, relokasi warga ke lokasi baru yang lebih aman dan berada di luar zona tanah bergerak sepertinya tidak dapat dihindarkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Surabaya
Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Surabaya
320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

Surabaya
Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Surabaya
2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

Surabaya
Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Surabaya
2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

Surabaya
Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Surabaya
Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Surabaya
Misteri Hilangnya 'Driver Online' Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Misteri Hilangnya "Driver Online" Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Surabaya
Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Surabaya
Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Surabaya
Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Surabaya
Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Surabaya
Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com