Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geruduk Kantor DPRD Nganjuk, Mahasiswa Sampaikan 7 Tuntutan

Kompas.com - 14/04/2022, 18:16 WIB
Usman Hadi ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Nganjuk (AMAN) menggeruduk Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk, Kamis (14/4/2022).

AMAN terdiri dari gabungan berbagai organisasi mahasiswa di Kota Bayu, sebutan Nganjuk, yakni dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Kedatangan AMAN ke Kantor DPRD Kabupaten Nganjuk ini untuk melayangkan sejumlah tuntutan yakni mengkritisi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak goreng (migor) di pasaran.

Baca juga: Tidak Jadi Ikut Demo Mahasiswa, Gibran: Mantau CCTV, Puasa Jangan Batal

“Kita di sini mewakili rakyat, kita membawa aspirasi rakyat,” kata salah satu koordinator aksi dari IMM Nganjuk, Ari, saat berorasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Nganjuk, Kamis.

Aksi demonstrasi yang dilakukan AMAN diawali dengan long march dari Alun-alun Kabupaten Nganjuk menuju Kantor DPRD Kabupaten Nganjuk.

Massa aksi ini membawa sejumlah poster aspirasi, di antaranya berbunyi ‘harga BBM naik rakyat tercekik’, ‘bapak party, rakyat merintih’, ‘A Yani nagih janji’, dan poster-poster lainnya.

Sesampainya di Kantor DPRD Kabupaten Nganjuk, puluhan massa aksi ini sudah disambut aparat kepolisian yang berjaga di depan gerbang. Berjejer pula beberapa polwan persis di depan pintu masuk kantor dewan.

Baca juga: Kapolda Sulsel Besuk Anggota Polri yang Terluka Saat Amankan Demo 11 April di Makassar

Sampaikan 7 tuntutan

Ketum PC PMII Nganjuk, Sri Rahayu Agustina mengatakan, kedatangan massa aksi yang tergabung dalam AMAN ini untuk melayangkan tujuh tuntutan ke wakil rakyat dan pihak eksekutif di Kabupeten Nganjuk.

“Pertama mendesak DPRD Kabupaten Nganjuk dan Plt Bupati Nganjuk untuk memastikan ketersediaan stok BBM bersubsidi jenis pertalite tanpa adanya kelangkaan di SPBU,” tutur Tina, sapaannya.

Tuntutan berikutnya, AMAN mendesak pemerintah mengembalikan harga BBM ke semula, menuntut Mendag melakukan pengendalian HET berdasarkan kemampuan daya beli masyarakat serta menindak tegas penimbun migor.

Selanjutnya, AMAN menuntut Pemkab Nganjuk agar membuat kebijakan pemulihan ekonomi strategis, memfasilitasi Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di Semi Pedestrian A Yani, mengkaji ulang penerapan jalan satu arah di Jalan A Yani.

“Kami juga mendesak ada penyelesaian persoalan bangunan mangkrak yang ada di Kabupaten Nganjuk,” tutur Tina.

Baca juga: Timbun 1 Ton Solar Subsidi, Warga Mlorah Nganjuk Terancam 6 Tahun Penjara

Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, berjanji akan menindaklanjuti tuntutan dari AMAN.

“Kami beserta pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Nganjuk akan menindaklanjuti tuntutan-tuntutan yang bersifat lokal. Untuk (isu) yang bersifat nasional, kami nanti akan menindaklanjuti untuk memberikan masukan kepada instansi vertikal ke atas,” ujar Tatit.

Aksi mahasiswa ini diterima langsung oleh Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson Situmorang dan pimpinan DPRD Kabupaten Nganjuk. 

Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi juga belakangan hadir.

Para mahasiswa menyampaikan aspirasinya sambil duduk bersila di hadapan pimpinan DPRD dan Kapolres. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com