Bocah di Jombang Meninggal Diduga Keracunan Makanan, Kadus: Awalnya Dikeloni Ibunya, Tiba-tiba Sudah Kaku

JOMBANG, KOMPAS.com- Lima orang dalam satu keluarga di Jombang, Jawa Timur diduga mengalami keracunan makanan hingga menyebabkan satu orang anak yakni Savara Malaika Bilqis (7) meninggal dunia.

Saviana meninggal pada Selasa (12/4/2022) setelah diduga menyantap ayam goreng yang dimasak oleh sang ibu, Suji Mistiari.

“Kata ibunya (Suji), tahu-tahu anaknya (Savara) itu sudah meninggal. Awalnya dikeloni (dipeluk) waktu tidur, pas bangun tahu-tahu anaknya sudah kaku,” kata Kepala Dusun Grudo Sudiono, Selasa malam.

Baca juga: Sekeluarga di Jombang Diduga Keracunan Makanan, 1 Korban Meninggal

Sekeluarga muntah hingga diare

Sudiono menjelaskan, setelah keluarga tersebut mengonsumsi ayam goreng, mereka mengalami gejala seperti keracunan.

Para korban yang diduga keracunan makanan tersebut yaitu Slamet M Yusuf (25) dan istrinya Suji Mistiari (23).

Kemudian anak Slamet yakni Mareta Putri Regina (13) dan Savara Malaika Bilqis (7), lalu orangtua Slamet yang bernama Asmiadi.

Tak hanya itu, Sutiaji (42), tukang kayu yang bekerja di rumah Slamet pun mengalami gejala yang sama.

“Malamnya setelah makan itu, merasakan mual, pusing-pusing dan diare. Tapi mereka tidak periksa, karena menganggap itu sakit biasa,” ungkap Sudiono.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Jombang Hari Ini, 13 April 2022

THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.

Sampel makanan diteliti

Puncaknya, sang anak yang bernama Savara meninggal dunia, Selasa (12/4/2022).

Menurut Sudiono, di dalam kamar korban banyak bekas muntahan dan kotoran.

Mengetahui hal tersebut, Petugas Puskesmas Sumobito dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mengumpulkan sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

“Tadi sudah mengambil sampel yang akan dilakukan pemeriksaan di lab Dinas Kesehatan. Tadi (yang dikumpulkan) ada tulang ayam, sambel papeda dan melon,” ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jombang, Moh. Syafií | Editor : Andi Hartik)