Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Lumajang, Tuntut Mendag Dicopot hingga Singgung Penundaan Pemilu

Kompas.com - 11/04/2022, 14:49 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Senin (11/4/2022).

Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Lumajang dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Widyagama Lumajang tersebut telah berada di depan kantor DPRD sejak pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Kasus Pencurian Sapi di Lumajang, 1 Orang Ditangkap, Pelaku Lainnya Masih Diburu

Tuntutan mahasiswa

Massa aksi menuntut pemerintah pusat untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dan kenaikan harga bahan pokok.

Selain itu, massa aksi juga menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan wacana amandemen UUD tentang penambahan periodesasi masa jabatan presiden.

"Kami menuntut agar presiden mencopot Menteri Perdagangan karena tidak mampu menstabilkan harga kebutuhan pokok dan mendesak presiden segera menurunkan harga BBM," kata koordinator lapangan Dani Febri di Gedung DPRD Lumajang, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Beli Pertalite Dilarang Pakai Jeriken, Penjual Bensin Eceran di Lumajang Kebingungan

Lebih lanjut, Dani menjelaskan niatnya datang ke Gedung DPRD Kabupaten Lumajang sebagai langkah penyamaan persepsi antara mahasiswa dan para wakil rakyat.

"Kita samakan persepsi dan tujuan kami dengan para wakil rakyat untuk mendukung aspirasi rakyat yang tengah sengsara dengan keputusan pemerintah pusat," tambahnya.

Baca juga: Harga Pertamax Naik, Pertalite di Lumajang Sulit Didapat

Usai dijemput dua wakil ketua DPRD di depan gedung, massa aksi pun melakukan dialog di dalam ruang paripurna untuk menyampaikan seluruh aspirasinya.

Wakil Ketua DPRD Lumajang Bukasan menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik aspirasi yang disampaikan mahasiswa.

"Kalau soal penundaan pemilu itu tidak mungkin, jadi jangan mudah terprovokasi kepada adek-adek mahasiswa," kata Bukasan.

Baca juga: Warga di Lumajang Rela Antre Berjam-jam untuk Membeli Minyak Goreng Curah

Bukasan juga mengajak massa aksi untuk turut menyoroti isu lokal dan isu ekonomi yang menyengsarakan rakyat.

"Urusan ekonomi ayo kita pantau bersama, kalau ada yang perlu dikritisi silakan disampaikan seperti ini," katanya.

Usai tuntutan mahasiswa ditandatangani dua pimpinan DPRD, massa aksi membubarkan diri dengan tertib sambil membawa bunga mawar yang dibagikan oleh polisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com