KOMPAS.com - Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud RisteK) Nadiem Makarim tak mengusulkan seni reog Ponorogo ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menjadi sorotan para seniman.
Menteri Nadiem justru diketahui mengajukan jamu sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Menurut seniman reog asal Ponorogo, Heru Purnomo, keputusan Nadiem itu membuat kecewa dirinya dan para seniman reog.
Apalagi, di saat bersamaan, Malaysia berencana akan mendaftarkan seni reog Ponorogo sebagai warisan budaya mereka.
Baca juga: Bupati Kaget Nadiem Makarim Pilih Usulkan Jamu Dibandingkan Reog Ponorogo ke UNESCO
"Negara tidak hadir untuk rakyat. Kami minta Menteri merevisi keputusannya dan mengusulkan reog ke UNESCO sebagai bukti keberpihakan pada wong cilik," kata Heru
Selain itu, lanjut Heru, menggambarkan bahwa Nadiem tidak mengerti masyarakat seniman reog Ponorogo sangat mencintai seni itu dan tak sedikit hidupnya yang bergantung dengan reog Ponorogo.
“Kami terus terang kaget dengan keputusan Mendikbud Ristek yang mengabaikan suara wong cilik. Kami selama pandemi Covid-19 merasakan betul kesulitan itu. Para seniman menjerit karena kesulitan melakukan pentas," kata Heru.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.