Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Seniman Reog Ponorogo, Sulit Pentas Saat Pandemi, Kini Waswas Keseniannya Hendak Diklaim Malaysia

Kompas.com - 10/04/2022, 17:11 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seniman Reog Ponorogo tengah dilanda waswas.

Pasalnya, pemerintah Malaysia hendak mendaftarkan kesenian tersebut sebagai warisan budaya takbenda (WBTB) ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.

Salah satu seniman Reog Ponorogo, Heru Purnomo, menumpahkan keluh kesahnya.

Di tengah jeritan seniman yang sulit pentas di masa pandemi Covid-19, kabar soal kesenian Reog yang hendak diklaim Malaysia membuat para penggiat seni Reog khawatir.

“Kami selama pandemi Covid-19 merasakan betul kesulitan itu. Para seniman menjerit karena kesulitan melakukan pentas," ujarnya, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Bupati Kaget Nadiem Makarim Pilih Usulkan Jamu Dibandingkan Reog Ponorogo ke UNESCO

Heru mengaku merasa kaget dengan sikap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang lebih memilih jamu ketimbang Reog Ponorogo untuk didaftarkan sebagai WBTB ke UNESCO.

“Kami terus terang kaget dengan keputusan Mendikbudristek yang mengabaikan suara wong cilik,” ucapnya.

Oleh karena itu, Heru meminta agar Nadiem merevisi keputusan tersebut.

"Negara tidak hadir untuk rakyat. Kami minta Menteri merevisi keputusannya dan mengusulkan Reog ke UNESCO sebagai bukti keberpihakan pada wong cilik," ungkapnya.

Menurut Heru, jika Reog Ponorogo masuk ke daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, diharapkan akan mendapat pengakuan dunia.

Hal tersebut, kata Heru, diharapkan mampu memulihkan sektor pariwisata di Indonesia yang sempat terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Kesenian Adiluhung Reog Ponorogo Dikalahkan oleh Jamu

 

Seniman tak rela Reog Ponorogo diklaim Malaysia

Ilustrasi reog Ponorogo. Pertunjukan reog Ponorogo dalam parade Momo Asian Para Games 2018 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Ilustrasi reog Ponorogo. Pertunjukan reog Ponorogo dalam parade Momo Asian Para Games 2018 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).

Untuk memprotes langkah Malaysia, seniman Reog mengadakan aksi di depan kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (7/4/2022) malam.

Seniman juga mengungkapkan protesnya lewat tulisan di spanduk dan poster.

Para seniman tak rela atas langkah Malaysia, terlebih klaim tersebut bukanlah kali pertama terjadi.

Koordinator aksi, Hadi Purnomo, menentang keras bila Indonesia didahului Malaysia dalam mendaftarkan Reog sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO.

"Kepada Pak Nadiem Makarim yang bertanggungjawab, untuk segera mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda ke Unesco. Jangan sampai keduluan Malaysia," tuturnya, Kamis, dikutip dari Surya.

Baca juga: Tari Reog Ponorogo: Sejarah, Makna, Iringan, dan Properti

Dia meminta pemerintah pusat agar mendahulukan Reog Ponorogo untuk didaftarkan ke organisasi milik PBB itu.

"Saya rasa kalau sampai keduluan Malaysia, masyarakat Ponorogo bahkan masyarakat Indonesia akan menyesal. Untuk itu, ini waktu yang tepat untuk mendaftarkan Reog ke Unesco," tandasnya.

Ia pun meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya mengambil langkah cepat untuk menjaga eksistensi Reog Ponorogo di mata dunia Internasional.

Hadi meminta Jokowi menginstruksikan Kemendikbud Ristek untuk mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO.

Baca juga: Mengenal Sejarah Reog Ponorogo, Tarian Asal Jatim yang Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus), Surya.co.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com