PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur kini masih bertahan di PPKM level 3.
Hal ini tak lepas dari capaian vaksin dosis 2 yang berada di posisi terendah se-Jatim yakni 29,13 persen.
Sasaran vaksinasi dosisi yang harus dituntaskan sebanyak 652.802 peserta. Sedangkan dosis yang tersedia 107.803 dosis.
Baca juga: Harga Pertamax Naik, Konsumsi Pertalite di Pamekasan Naik 10 Persen
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan Syaifuddin menjelaskan, vaksinasi di Pamekasan terus dilaksanakan, namun terkendala partisipasi masyarakat yang masih rendah.
Padahal semua elemen sudah dilibatkan, mulai dari aparat TNI dan Polri, ulama, pondok pesantren, organisasi pemuda dan elemen masyarakat lainnya.
“Vaksinasi masih berlangsung saat ini. Namun masyarakat banyak yang enggan untuk ikut, apalagi untuk tahap 2,” kata Syaifuddin saat dihubungi pada Kamis (7/4/2022).
Syaifuddin menambahkan, pemerintah sudah menggunakan berbagai cara untuk menarik minat masyarakat agar ikut vaksin.
Seperti iming-iming hadiah melalui undian yang dilaksanakan di tiap-tiap kecamatan. Namun, bagi masyarakat yang tidak mau divaksin tidak bisa dipaksa.
“Kalau sudah tidak mau divaksin mau apa lagi. Kita tidak bisa memaksanya,” imbuhnya.
Baca juga: Ada Wisata Vaksin di Madiun, Usai Disuntik Anak-anak Diajak Keliling Kota
Masyarakat sendiri, kata Syaifuddin, sudah memiliki asumsi bahwa kekebalan komunal sudah terbentuk.
Asumsi itu dibangun atas dasar sudah tidak adanya masyarakat yang tidak terkena Covid-19, sehingga masyarakat menolak divaksin.
“Herd immunity itu indikasinya kalau vaksinasi sudah 70 persen lebih. Masyarakat punya asumsi sendiri memahami herd immunity,” ungkapnya.
Kendati demikian, Syaifuddin menilai, pelaksanaan vaksinasi saat ini sudah lebih baik dibandingkan di masa awal.
Baca juga: Kebakaran Gudang Penyimpanan Barang Bekas di Pamekasan, 2 Mobil Ikut Terbakar
Saat itu penolakan masyarakat sangat tinggi dan muncul berbagai macam hoaks.
Bahkan ada ancaman dari kelompok masyarakat tertentu, akan membubarkan pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di jalan raya.
“Dulu susah sekali untuk menjalankan vaksinasi. Sekarang masyarakat sudah datang sendiri ke gerai-gerai vaksin karena mereka yang butuh,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.