PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pedagang takjil di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada Ramadhan tahun ini lebih leluasa menempatkan lapak dagangannya. Sebab, pemerintah tidak mengatur penempatan penjual takjil.
Akibatnya, pedagang takjil menjamur di pinggir jalan protokol Kabupaten Pamekasan.
Tumpukan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan takjil banyak ditemui di Jalan Jokotole, Jalan Agus Salim, Jalan Diponegoro, Jalan Abd Azis dan Jalan Trunojoyo. Selain itu, mereka juga banyak dijumpai di Jalan Kesehatan, Jalan Kabupaten, Jalan Balai Kambang, dan Jalan Dirgahayu.
Doni, salah satu pedagang takjil di Jalan Jokotole menuturkan, biasanya pemerintah memberikan tempat khusus bagi pedagang takjil saat Ramadhan. Namun, tahun ini pedagang bebas berjualan takjil tanpa ada larangan.
Baca juga: Selama Ramadhan, Warung Makan di Pamekasan Dilarang Buka Siang Hari
“Mungkin karena pandemi sudah reda, PKL diberi kebebasan jualan di manapun,” kata Doni yang berjualan kapucino cincau, Selasa (5/4/2022).
Fatimah, penjual jajanan takjil mengaku tahun ini lebih nyaman berjulan. Sebab ia bebas memilih tempat tanpa diatur oleh pemerintah. Menurutnya, kalau diatur, pedagang masih repot mendaftar dan melengkapi persyaratan yang rumit.
“Dagangan takjil tahun ini lebih nyaman, tenang tanpa diusir-usir Satpol PP,” ungkap Fatimah.
Baca juga: Update Harga di Pamekasan, Daging Sapi Naik Rp 20.000, Ayam Naik Rp 10.000 per Kg
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UMKM) Kabupaten Pamekasan, Muttaqin menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan tempat khusus bagi pelaku UMKM untuk berjualan takjil. Lokasinya berada di kantor Diskop UMKM.
Tempat tersebut sudah ditempati UMKM binaan Diskop UMKM.
“Kita sudah sediakan tempat khusus bagi UMKM. Kalau ada UMKM lain di luar binaan kami, silakan juga berjualan di manapun agar mereka bisa mengambil kesempatan selama Ramadhan,” kata Muttaqin melalui telepon seluler.
Muttaqin mengaku senang jika UMKM tumbuh seperti jamur di musim hujan saat Ramadhan. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa banyak UMKM yang mandiri tanpa sentuhan pemerintah.
Menurut Muttaqin, UMKM itu akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang lesu akibat pandemi Covid-19.
“UMKM bangkit maka ekonomi akan bangkit. Kami senang,” ungkap Muttaqin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.