Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 Warga di Kota Malang Terjangkit DBD, 2 di Antaranya Meninggal Dunia

Kompas.com - 04/04/2022, 14:11 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang, Jawa Timur, meningkat.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, pada triwulan pertama atau periode Januari hingga Maret 2022, terdapat 250 kasus DBD, dua orang di antaranya meninggal dunia.

Angka itu meningkat tajam dari jumlah kasus DBD pada triwulan pertama tahun 2021. Saat itu, angka kasus DBD sebanyak 40 kasus dengan angka kematian satu orang.

Baca juga: Ditargetkan Jadi Tempat Ngabuburit, Kayutangan Heritage Malang Masih Lengang

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan kasus DBD di Kota Malang meningkat. Di antaranya, kurangnya masyarakat dalam menjaga kebersihan di lingkup keluarga dan lingkungan setempat.

Selain itu, tingkat mobilitas warga yang kurang terkontrol juga berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penderita DBD.

"Mobilitas ini juga mempengaruhi karena nyamuk DBD ini ada di mana-mana, di angkutan juga ada, bisa jadi kenanya di Surabaya baru terasa keluhannya di Kota Malang," kata Husnul saat diwawancara di Balai Kota Malang, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Jadwal Bus Macito, Keliling Pusat Kota Malang Gratis

Husnul mengatakan, melalui masing-masing wilayah puskesmas, pihaknya terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya DBD. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan dan mencegah adanya tempat-tempat yang bisa menjadi induk dari nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

"Kemudian juga kebersihan di lingkungannya dan juga di tempat-tempat publik misal sekolah, mal itu merupakan potensi-potensi ada genangan air," katanya.

Menurutnya, untuk mencegah munculnya kasus DBD, masyarakat harus berperan aktif dengan memberantas sarang nyamuk.

Pihaknya kini tengah menggencarkan kembali program pencegahan dan penanganan DBD di setiap wilayah di Kota Malang. Program tersebut yakni melalui Jumantik (Juru Pemantau Jentik) dan juga program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan penggunaan abate.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk rutin kerja bakti setiap satu minggu sekali, terutama menjaga kebersihan di rumah masing-masing. Sebab, masih banyak ditemui adanya genangan air di berbagai tempat yang tidak disadari.

Baca juga: Ramadhan, Vaksinasi di Kota Malang Digelar Malam Hari, Ini Jadwalnya

"Seperti di tempat minum burung, di tanaman, kemudian baju yang bergelantungan, itu kalau bisa dilakukan minimalisasi satu rumah dan lainnya ini kan tempat perindukannya sudah bisa dikurangi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com