"Sekarang bulan puasa, kita berusaha tenang sajalah. Semoga pemerintah segera menemukan solusi terbaik untuk warganya ini," lanjut Sumiyati.
Warga lainnya, Tito mengaku terpaksa tak menjalankan tarawih karena banjir masuk ke rumahnya.
Dia bersama istri dan dua anaknya harus membagi tugas untuk menangani banjir.
"Kesel iya sih, waktunya shalat tarawih enggak shalat, jaga-jaga juga, pokok kemarin itu sejak habis buka puasa air sudah mulai masuk, sekitar pukul 17.45 WIB," ucap dia.
Baca juga: Tawuran 2 Kelompok Remaja di Surabaya Jelang Sahur, 1 Orang Kena Luka Bacok
Tito hanya mengetahui pemerintah melakukan normalisasi sungai, namun ketika hujan cukup lama dan lebat, banjir tetap tak bisa dibendung.
"Pemerintah selalu melakukan normalisasi sungai yang saya tahu. Bapak-bapak kita di atas lebih paham bagaimana caranya memecahkan persoalan ini," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.