SAMPANG, KOMPAS.com - Warga saling menyerobot saat antre membeli minyak goreng curah di sebuah toko, Jalan Bahari, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Jumat (1/4/2022).
Aksi saling serobot itu terjadi karena warga berebut untuk mendapatkan minyak goreng. Bahkan, ada ibu-ibu saling caci karena jerikennya diserobot ibu lain.
Baca juga: Soal Minyak Goreng, Ketua Kadin Kota Batu: Operasi Pasar Minyak Murah Tetap Dibutuhkan
Situasi itu menyebabkan kericuhan di toko itu. Pemilik toko pun terpaksa menutup semnetara tokonya agar warga tertib.
“Warga yang antre sudah tidak tertib. Makanya saya tutup sementara,” kata Yanto, pemilik toko minyak goreng curah, Jumat.
Tak lama berselang, Yanto kembali membuka tokonya setelah memperingati warga agar tertib. Warga pun sepakat lebih tertib sesuai antrean jeriken.
Selain itu, Yanto membatasi pembelian minyak goreng agar antrean tidak terlalu lama.
“Masing-masing orang saya batasi maksimal tujuh liter,” imbuh Yanto.
Salah satu warga yang ikut antre, Rohim mengatakan, harga minyak goreng saat ini cukup mahal. Bahkan, ada toko yang menjual Rp 27.000 per liter.
Saat minyak goreng yang dijual murah, ia menilai wajar jika warga berebut.
Baca juga: Perjuangan TNI AL Tenggelamkan Bangkai Paus di Sampang, Pasang Pemberat 30 Kg
“Wajar kalau warga saling serobot walaupun minyak goreng curah karena minyak goreng premium sangat mahal,” ungkap Rohim.
Rohim berharap kepada pemerintah agar kelapa sawit jangan diekspor, karena rakyat menjadi kebingungan akibat harga minyak goreng mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.