SUMENEP, KOMPAS.com - Supriyo, kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karamian 3 Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, yang dimutasi ke SDN Jungkat Pulau Raas pada 23 Maret 2022, dikenal sebagai guru yang jarang masuk sekolah. Sebab, Supriyo bukan penduduk asli Sumenep, melainkan asal Surabaya.
Meski begitu, Supriyo dikenal sebagai sosok yang suka membantu warga setempat. Hal itu yang membuat warga di sekitar sekolah menolak mutasi terhadap Supriyo.
Kepala Dusun Air Hidup, Desa Karamian, Madong menjelaskan, dukungan wali murid SDN Karamian 3 terpecah menyikapi mutasi Supriyo. Wali murid yang menolak mutasi karena sering dibantu saat butuh pengobatan di Surabaya. Sedangkan wali murid yang mendukung karena Supriyo jarang masuk sekolah meskipun sudah diangkat sebagai kepala sekolah.
Baca juga: Tolak Mutasi Kepala SD di Sumenep, Ibu-ibu Wali Murid Unjuk Rasa di Depan Sekolah
“Sebagai kepala dusun, dan SDN 3 Karamian bertetangga dengan kantor desa, saya jarang sekali melihat Supriyo masuk sekolah. Dia sehari-hari tinggal di Surabaya,” kata Madong melalui sambungan telepon, Jumat (1/4/2022).
Madong menambahkan, aksi wali murid yang berlangsung pada Kamis (31/3/2022) merupakan aksi rekayasa. Menurutnya, ada peserta aksi yang bukan merupakan wali murid.
Sementara itu, saat aksi berlangsung, wali murid yang mendukung mutasi Supriyo enggan berhadapan dengan aksi yang menolak mutasi. Tujuannya agar situasi pendidikan di SDN 3 Karamian tetap kondusif.
Baca juga: 4 Kios di Pasar Lenteng Sumenep Terbakar, Kerugian Capai Rp 500 Juta
“Unjuk rasa kemarin itu rekayasa, bukan suara mayoritas wali murid. Itu suruhan oknum yang tidak bisa saya sebutkan orangnya,” imbuh Madong.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Mulyadi menjelaskan, mutasi terhadap Supriyo sudah sesuai prosedur. Bahkan, tempat tugas Supriyo yang baru lebih dekat dengan tempat tinggalnya di Surabaya. Dengan demikian, Supriyo diharapkan lebih aktif mengajar.
“Mutasi Supriyo sudah clear. Soal dia tidak ikut pelantikan, bukan persoalan karena sudah ada SK-nya,” kata Agus melalui telepon seluler.