Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax Naik, Driver Taksi Online di Malang Andalkan Pertalite

Kompas.com - 01/04/2022, 14:56 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dirasakan oleh supir taksi online di Kota Malang, Jawa Timur.

Seorang pengemudi taksi daring, Suyanto (38) mengatakan, kenaikan harga Pertamax dinilai masih cukup tinggi. Kondisi ini berpengaruh terhadap pendapatan sehari-hari.

Baca juga: Harga Pertamax di Bali Naik Jadi Rp 12.500 Per Liter, Warga Pilih Beralih ke Pertalite

"Kenaikannya masih tinggi, berpengaruh sekali untuk operasional bensin jadi bertambah," kata Suyanto saat diwawancarai di depan Stasiun Malang Kota Baru, Jumat (1/4/2022).

PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.

Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

Suyanto mengatakan, ia mengeluarkan uang Rp 100.000 untuk membeli BBM setiap hari. Ia lebih memilih menggunakan Pertamax ketimbang Pertalite. Alasannya, daya pacu kendaraan lebih bagus.

"Lebih sering pakai Pertamax tarikannya lebih enak ketika digas, tapi kalau harga naik seperti ini ya kemungkinan saya beralih ke Pertalite saja karena jadinya pendapatan bersih saya agak kurang," katanya.

Dalam sehari, untuk pemasukan bersihnya sendiri sekitar Rp 200.000. Dia berharap, pemerintah menurunkan kembali harga BBM jenis Pertamax.

"Kalau bisa naiknya jangan banyak-banyak supaya yang kerja di jalan juga enak, pemasukan saya ini kan juga untuk keluarga," ungkap pria asal Kota Batu itu.

Sedangkan driver taksi online lainnya, Agus (50) berharap kenaikan harga BBM jenis Pertamax tidak berdampak terhadap Pertalite.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 1 April 2022: Pagi Cerah Berawan, Hujan Petir

Sebab, rata-rata anggota komunitas taksi online yang mangkal di sekitar Stasiun Malang Kota Baru menggunakan BBM jenis Pertalite.

"Belum lagi kalau pelanggan menggunakan promo, ya pasti tekor kalau Pertamax naik, dan jangan sampai merembet ke Pertalite juga karena rata-rata driver pakai Pertalite," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com