KOMPAS.com - Sejumlah spanduk bertema dukungan penundaan pemilu dipasang di sepanjang jalan akses menuju jembatan Suramadu di Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Kepala Satpol PP Kabupaten Bangkalan Rudiyanto mengatakan, dirinya tidak mengetahui pemilik spanduk tersebut.
Ia menerangkan, banyak warga yang bertanya kepadanya soal pemasang spanduk itu.
Baca juga: Spanduk Tunda Pemilu Bertebaran di Sepanjang Akses Suramadu
Pria yang kerap disapa Rudy ini menuturkan, dirinya enggan menduga-duga soal motif di balik pemasangan spanduk itu apakah menyangkut politik atau tidak.
"Saya tidak mengurus politik. Kalau tidak ada izin maka akan ditertibkan," ujarnya, Kamis.
Untuk memastikan siapa pemilik spanduk tersebut beserta status perizinannya, Satpol PP sudah berkoordinasi dengan dinas terkait.
"Saya menunggu hasil koordinasi dulu. Jika tidak jelas pemasangnya dan izinnya, maka anggota akan segera menurunkan semua spanduk tersebut," ucapnya.
Baca juga: Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024, Ketum PBNU: Harus Realistis dan Rasional
Menurut seorang warga, Syamsul Bahri, spanduk dukungan penundaan pemilu itu diduga dipasang saat malam hari.
Dia menjelaskan, sewaktu dirinya hendak menutup warung pada Rabu sore, Syamsul belum menjumpai spanduk tersebut.
Baca juga: Pengamat Sebut jika Pemilu Ditunda, Indonesia Bisa Tanpa Presiden di 2024
Saat pagi hari, Syamsul mendapati spanduk-spanduk itu telah dipasang di sepanjang jalan.
"Pasti tengah malam masangnya, karena kemarin sore masih belum ada," ungkap pemilik warung di jalan menuju Jembatan Suramadu ini.
Baca juga: Diundang Bahas Penundaan Pemilu 2024, Bawaslu Kota Balikpapan Pastikan Tak Hadir
Spanduk berlatar merah tersebut hanya menampilkan kalimat dukungan penundaan pemilu, yang didesain dengan warna biru, hijau, dan kuning.
Adapun isi spanduk itu sebagai berikut: "Pak Jokowi, Rakyat Sedang Menjerit, Masyarakat Madura Minta Tunda Pemilu".
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.