LUMAJANG, KOMPAS.com - Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur menemukan enam data baru arkeologis berupa struktur batu bata yang diyakini sebagai pagar Candi Agung di Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (31/3/2022).
Kegiatan survei penyelamatan cagar budaya yang telah dilaksanakan selama tiga hari, mulai 29 Maret-2 April 2022 telah menghasilkan enam kotak tespit di area Candi Agung. Tespit adalah tempat atau area yang digali arkeolog.
Baca juga: Di Balik Viralnya Video Pak Ribut, Guru SD di Lumajang, Pakar Ungkap Tantangan Dunia Pendidikan
Tespit pertama menghasilkan struktur pagar sisi utara candi. Tespit dua menghasilkan struktur sudut pagar sisi barat daya.
Tespit tiga menghasilkan struktur bagian dari sudut pagar sisi barat daya. Tespit empat menghasilkan struktur lantai yang diperkirakan gerbang masuk menuju Candi Randuagung
Tespit lima menghasilkan struktur pagar sisi selatan dan tespit enam menghasilkan struktur sudut pagar sisi timur laut.
Ketua Tim Arkeolog BPCB Provinsi Jawa Timur Nonuk Kristiyan mengatakan, yang dilakukan tim masih tahapan survei dan menggambar struktur candi.
"Ini masih tahapan awal sekali untuk proses rekonstruksi sejarah, jadi kita survei lokasinya dan kita gambar di mana saja titiknya, tiga hari ini kita sudah dapat enam kotak test pit," kata Nonuk, Kamis (30/3/2022).
Nonuk menambahkan, berdasarkan laporan riset sebelumnya yang dilakukan Belanda pada 1941-1953, pernah ditemukan arca ganesha, lingga, dan parwati, serta salib portugis di Candi Agung.
Berdasarkan temuan tersebut, Nonuk menyimpulkan bahwa candi tersebut erat hubungannya dengan peradaban masa kerajaan hindu.
Kini, pihaknya tengah mencari potensi fakta baru yang berkaitan dengan Candi Randu Agung.
"Ini sedang kami survei, hasil temuannya nanti diteliti untuk kami analisis dan apakah bisa dilanjutkan ke tahap ekskavasi, karena tahapan rekonstruksi yang harus dilalui masih panjang," jelasnya.
Lebih lanjut, Nonuk menjelaskan bahwa Candi Agung yang saat ini tampak hanya bagian badannya saja. Sedangkan bagian kaki candi masih berada di bawah tanah.
Baca juga: Melihat Kampung Pancasila di Desa Senduro Lumajang, Hidup Berdampingan dalam Perbedaan
Diketahui, bagian pagar sisi selatan Candi Agung berjarak 40 meter dari badan candi dan memiliki tinggi 102 cm dan lebar 200 cm.
"Kalau dilihat dari kondisi bangunan Candi yang ada saat ini, kemungkinan di dalam tanah ini masih ada bagian lain bahkan pondasinya di bawah tanah," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.