JEMBER, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Jember, Jawa Timur, membentuk tim untuk menginvestigasi kasus pengeroyokan terhadap pelajar SMP yang viral di media sosial.
“Langkah pertama kami langsung bentuk tim dan diketuai oleh Kabid SMP,” kata Plt Kepala Dispendik Jember, Sukowinarno, via telepon, Kamis (31/3/2022).
Suko menjelaskan, pelajar yang menjadi korban itu adalah MK, siswa kelas VII SMPN 2 Jombang, Jember. Pihak Dispendik sedang berkoordinasi dengan kepala SMPN 2 Jombang.
“Ada beberapa hasil temuan sementara di lapangan terkait penganiayaan,” tambah dia.
Baca juga: Viral Video Pelajar SMP di Jember Ditendang dan Dipukul Kepalanya, Ini Penjelasan Polisi
Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban dipukul oleh temannya karena disangka melaporkan teman-temannya yang bolos sekolah.
Saa itu, korban ditanya oleh salah seorang gurunya terkait tempat nongkrong teman-temannya yang sering bolos. Kemudian, korban menyampaikan lokasi yang ditanya oleh gurunya itu.
Belakangan, teman-temannya tidak terima dengan perbuatan korban yang memberikan informasi kepada gurunya. Ada sekitar lima orang yang tidak terima, mereka marah dan menganiaya korban di belakang sekolah.
“Pelaku ini marah karena yang diduga melapor adalah korban ini,” tambah Suko.
Baca juga: Dituding Laporkan Nama Temannya yang Membolos, Pelajar di Jember Ditendang dan Dipukuli
Penganiayaan itu terjadi dua kali. Penganiayaan yang direkam video dan viral merupakan yang kedua.
“Yang pertama itu tidak direkam, akhirnya karena tidak direkam, mereka kembali menganiaya lagi dengan rekaman,” ungkapnya.
Pelaku sering melanggar
Suko menyebut, para pelajar pelaku penganiayaan ini memiliki catatan kurang baik dari Bimbingan Konseling (BK) di sekolah. Mereka sering bolos.