MADIUN, KOMPAS.com- Kendati sudah digelontor 66.810 liter minyak goreng, ketersediaan minyak goreng curah di pasaran Kabupaten Madiun, Jawa Timur masih langka.
Kelangkaan minyak goreng curah diketahui saat Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional Pagotan, Desa Uteran, Kecamatan Geger, Rabu (23/3/2022).
“Dalam kurun waktu 18 Februari hingga 22 Maret sebanyak 66.810 minyak goreng sudah turun ke pasaran,” ujar pria yang akrab disapa Kaji Mbing itu keheranan.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga Curi Minyak Goreng di Madiun, Polisi: Sudah 7 Kali Beraksi
Kaji Mbing mengatakan setidaknya sudah ada 20 titik lokasi yang digelontor minyak goreng. Masing-masing titik mendapatkan 3.000 liter hingga 7.000 liter.
Agar harga minyak goreng kemasan dan curah stabil saat bulan puasa, Pemkab Madiun akan berupaya melakukan operasi pasar minyak goreng curah dalam waktu dekat.
Tak hanya itu, Pemkab Madiun terus memantau pasar agar tidak terjadi kekosongan minyak goreng, terutama minyak goreng curah.
Baca juga: Pekerja Migran Asal Madiun Meninggal Usai Terima Vaksin Booster di Hongkong
Berdasarkan pemantauannya di pasaran, stok minyak goreng kemasan relatif stabil setelah HET-nya dicabut.
Sementara minyak goreng curah cenderung langka di pasaran sejak harga eceran tertinggi dinaikkan menjadi Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Baca juga: Tabrak Tiang Telepon, Pengendara Motor di Madiun Tewas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.