Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anak Tewas dengan Posisi Memegang Tangan Ibunya di Tuban, Keduanya Diduga Menghirup Bau Belerang Saat Ritual

Kompas.com - 23/03/2022, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

TUBAN, KOMPAS.com- Seorang anak di Tuban, Jawa Timur bernama Mariyanto (45) ditemukan tewas terbujur kaku bersama jasad ibunya, Marsih (66), Selasa (22/3/2022).

Warga Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban itu ditemukan dalam posisi memegang tangan ibundanya.

"Kedua korban ditemukan telentang menghadap ke barat, posisi anaknya berada di bawah dengan memegang tangan ibunya," kata Kapolsek Grabagan AKP Darwanto, Selasa.

Dari posisi tersebut, diduga sang anak hendak menyelamatkan ibunya yang diduga lebih dulu tergeletak.

Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas di Tuban, Diduga akibat Hirup Bau Belerang Saat Ritual

Menghirup bau belerang saat ritual

Darwanto menjelaskan, Marsih mulanya menjalani ritual masa panen di lokasi yang dikenal keramat, petilasan perapen Mpu Suto.

Marsih yang tak kunjung pulang membuat sang anak Mariyanto mencari ibunya di lokasi ritual.

Mereka berdua diduga menghirup belerang di lokasi tersebut.

"Karena bau belerang di lokasi sangat menyengat, akhirnya keduanya pun meninggal," katanya.

Sang anak yang diduga berusaha menolong ibunya pun ikut tewas.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Lokasi Proyek Kilang Minyak Tuban

Ditemukan petugas kebersihan

Darwanto mengemukakan, mayat Marsih dan anaknya ditemukan oleh petugas kebersihan lokasi tersebut, Selasa (22/3/2022) pukul 07.00 WIB.

Polisi langsung melakukan evakuasi dan olah tempt kejadian perkara.

"Kami juga telah memeriksa saksi yang pertama kali megetahui kedua korban meninggal dunia, dan melakukan visum luar tubuh korban," katanya.

Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh ibu dan anak tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tuban, Hamim | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com