Jika nantinya kasus Covid-19 varian Deltacron ditemukan di Surabaya, Nanik menegaskan, pada prinsipnya penanganannya sama dengan varian lainnya, yakni dengan penerapan 3T, prokes hingga vaksinasi.
"Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih melakukan pemantauan terhadap perkembangan varian Deltacron yang telah terdeteksi di beberapa negara Eropa. Selain itu, juga meng-update secara rutin data perkembangan dari WHO," ujar dia.
Baca juga: Alun-alun Surabaya Kembali Dibuka, Pengunjung Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi
Meski kasus Deltacron belum ditemukan di Surabaya dan masih dalam penelitian oleh World Health Organization (WHO) terkait dampak kesehatannya, Nanik mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan varian ini.
"Varian Deltacron masih dalam penelitian dan pemantauan oleh WHO, termasuk gejalanya. Namun, beberapa gejala yang perlu diperhatikan yaitu suhu tinggi, batuk terus menerus, kehilangan indera penciuman dan perasa, sakit kepala, serta sesak napas," tutur dia.
Seperti diketahui, ilmuwan telah mengonfirmasi kemunculan rekombinasi varian Delta-Omicron di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.