Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Nenek Buari di Jember, Hidup Sendirian, Tidur bersama Ayam dan Ular

Kompas.com - 16/03/2022, 13:36 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Seorang nenek berusia 83 tahun bernama Jani Buari asal Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur tinggal di gubuk yang sudah reyot.

Bahkan, karena kondisi gubuk yang sudah tak layak, dia sempat tidur bersama dua ular di bawah kasurnya.

Baca juga: Warga Jember Tewas Dikeroyok 4 Orang, Polisi Periksa 4 Saksi

Tidur bersama ayam

Rumah Nenek Buari terbuat dari anyaman bambu yang sudah rusak parah.

Ukurannya rumahnya hanya sekitar sekitar 4,5 x 4,8 meter. Tak hanya itu, Nenek Buari juga tinggal bersama 20 ekor ayam yang ada di dalam rumahnya.

“Dia tidur sama ayam. Karena rumah jebol, tidur sama ular yang tak diketahui,” kata Maya Cendrawasih, salah satu relawan yang membantu nenek Buari pada Kompas.com via telepon Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Kesaksian Warga Saat Pemuda di Jember Dikeroyok hingga Tewas, Tak Bisa Melerai karena Takut

Sakit dan sebatang kara

Menurut dia, kondisi Nenek Buari memang memprihatinkan.

Nenek Buari sudah tidak bisa berjalan karena terjatuh dari tempat tidur pada tahun 2016 lalu. Sejak itu, dia berjalan ngesot setiap harinya.

“Suaminya meninggal 2015, anaknya juga meninggal semua,” tutur dia.

Baca juga: Ketuk Pintu Mobil, 4 Orang Tak Dikenal Bunuh Pemuda di Jember, Pelaku Kabur

Maya mengaku Nenek Buari memiliki lima cucu yang ada di sekitar rumahnya.

Yakni satu laki-laki dan lima cucu perempuan. Namun kondisi ekonomi para cucunya juga kurang mampu. Ada yang bekerja sebagai buruh hingga buka warung kecil.

“Yang mandikan dan ngasi makan cucunya ini, yang cucu perempuan yang dekat rumahnya, sekitar 500 meter,” papar dia.

Maya mengaku Nenek Buari memang tidak mau merepotkan cucu-cucunya itu karena mengalami keterbatasan ekonomi.

Untuk itu, nenek Buari memilih tinggal sendiri di rumahnya.

“Tipikal orang kuno, tidak mau merepoti,” papar dia.

Baca juga: Mobil Tabrak 2 Kendaraan di Jember Terekam CCTV, Sopir Diduga Mengantuk

Tak terdaftar penerima bantuan

Selain itu, Nenek Buari juga tidak terdaftar sebagai penerima bantuan Progam Keluarga Harapan atau bantuan lain dari pusat.

Dia hanya punya KTP lawas saat tahun 1988.

“Dia pernah dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari desa tahun 2022,” ungkap Maya.

Maya mengaku tetangganya juga turut penduli dengan kondisi Nenek Buari.

Namun karena juga mengalami keterbatasan ekonomi, sehingga hanya membantu ala kadarnya.

Baca juga: Jembatan Penghubung Desa di Jember Ambruk, 45 KK Terisolasi

 

“Lingkungan sekitar tidak tutup mata, namun ada ketidakmampuan dari mereka,” papar dia.

Sekarang, banyak relawan yang berdatangan membantu nenek Buari. Rumahnya yang tidak layak sudah dibangunkan agar lebih baik.

“Sekarang sudah dibangunkan, ada kamar mandi juga. kalau dulu tidak ada, BAB di tegalan,” tambah dia.

Maya mengaku bantuan itu datang dari para relawan karena berkolaborasi dengan sejumlah komunitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com