Maya mengaku Nenek Buari memiliki lima cucu yang ada di sekitar rumahnya.
Yakni satu laki-laki dan lima cucu perempuan. Namun kondisi ekonomi para cucunya juga kurang mampu. Ada yang bekerja sebagai buruh hingga buka warung kecil.
“Yang mandikan dan ngasi makan cucunya ini, yang cucu perempuan yang dekat rumahnya, sekitar 500 meter,” papar dia.
Maya mengaku Nenek Buari memang tidak mau merepotkan cucu-cucunya itu karena mengalami keterbatasan ekonomi.
Untuk itu, nenek Buari memilih tinggal sendiri di rumahnya.
“Tipikal orang kuno, tidak mau merepoti,” papar dia.
Baca juga: Mobil Tabrak 2 Kendaraan di Jember Terekam CCTV, Sopir Diduga Mengantuk
Selain itu, Nenek Buari juga tidak terdaftar sebagai penerima bantuan Progam Keluarga Harapan atau bantuan lain dari pusat.
Dia hanya punya KTP lawas saat tahun 1988.
“Dia pernah dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari desa tahun 2022,” ungkap Maya.
Maya mengaku tetangganya juga turut penduli dengan kondisi Nenek Buari.
Namun karena juga mengalami keterbatasan ekonomi, sehingga hanya membantu ala kadarnya.
Baca juga: Jembatan Penghubung Desa di Jember Ambruk, 45 KK Terisolasi
“Lingkungan sekitar tidak tutup mata, namun ada ketidakmampuan dari mereka,” papar dia.
Sekarang, banyak relawan yang berdatangan membantu nenek Buari. Rumahnya yang tidak layak sudah dibangunkan agar lebih baik.
“Sekarang sudah dibangunkan, ada kamar mandi juga. kalau dulu tidak ada, BAB di tegalan,” tambah dia.
Maya mengaku bantuan itu datang dari para relawan karena berkolaborasi dengan sejumlah komunitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.