Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vila Bella Vista, Bangunan Peninggalan Belanda di Kota Malang yang Terbengkalai

Kompas.com - 14/03/2022, 10:34 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jika melintas di Jalan Gajahmada, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, akan terlihat beberapa bangunan kuno peninggalan Belanda.

Salah satunya bangunan menyerupai rumah bernama Bella Vista yang terletak di belakang Kantor DPRD Kota Malang.

Namun, sayangnya kondisinya tidak terawat dan beberapa ornamen rusak.

Sekretaris TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) Kota Malang Agung Buana menjelaskan, sejarah bangunan tersebut dari berbagai informasi dan catatan yang diterimanya.

Agung menyebut, Bella Vista lebih dulu dibangun dibandingkan Balai Kota Malang.

"Kalau balai kota itu tahun 1929, sedangkan Bella-Vista antara tahun 1920-1925 sudah ada," kata Agung saat dihubungi via ponsel, Minggu (13/3/2022).

Tujuan adanya pembangunannya untuk rumah peristirahatan yang sengaja menghadap ke arah selatan atau Sungai Brantas.

"Karena pemandangannya lebih bagus (sebelum ada bangunan lainnya)," ujarnya.

Baca juga: Bupati Malang Terpapar Covid-19, Wabup Ceritakan Kondisi Sanusi

Saat itu, bangunan Bella-Vista merupakan vila yang ditinggali oleh keluarga asal Belanda. Kawasan sekitar rumah tersebut juga menjadi Bouwplan atau wilayah perencanaan pembangunan kompleks perumahan Belanda.

"Sekitar tahun 1915 sampai 1916, waktu itu Belanda sedang membuat Bouwplan 1 atau perencanaan komplek perumahan," katanya.

Rumah Bella Vista menjadi percontohan yang digunakan untuk membangun perumahan di kawasan itu pada 1920-an.

"Perumahan itu kan butuh contoh model. Modelnya ya rumah dekat balai kota itu (Bella-Vista). Bisa dibandingkan dengan lainnya tampak ada kesamaannya," katanya.

Meski begitu, ia tak menyebut Bella Vista menjadi rumah pertama Belanda di Kota Malang. Sebelumnya, sudah ada rumah bergaya kolonial di kawasan lainnya.

Sedangkan di beberapa tempat lainnya, masih bisa terlihat perumahan kuno seperti di Jalan Ijen.

"Kalau di Ijen itu baru sekitar tahun 1930-an, kemudian rumah belanda pertama itu berada di daerah Jalan Juanda, Martadinata, Kebalen," katanya.

 

Agung menyebut, terdapat dugaan Presiden pertama Indonesia Soekarno sempat singgah ke Bella Vista saat meresmikan Tugu Alun-alun Bundar Kota Malang pada 1953.

"Tapi itu enggak lama, hanya sejenak saja karena setelah itu Bung Karno naik kereta api menuju Surabaya," katanya.

Hingga 1942, Bella Vista masih ditinggali keluarga asal Belanda yang belum diketahui identitasnya. Sedangkan pada 1942-1945 saat pendudukan Jepang, bangunan itu digunakan sebagai perkantoran.

"Kemudian sejak Jepang keluar dari Indonesia pada tahun 1945-an, rumah Bella-Vista mulai terbengkalai, lalu diambil alih oleh orang pribumi dan ditinggali saja. Kemudian sampai 1970-an, informasinya dibeli oleh orang kaya jaman dulu dan akhirnya dijadikan salah satu asetnya," ungkapnya.

Pada 1990-an, bangunan itu sempat menjadi lembaga pendidikan komputer hingga 1998. Terlihat masih ada bekas tulisan "STT Inst. Kom' di bangunan itu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 14 Maret 2022: Pagi Berawan, Sore Hujan Ringan

"Lalu sempat dikontrak orang, tapi satu sampai dua tahun tapi kemudian banyak kosongnya sampai sekarang. Tapi karena yang punya tinggal di Jakarta sehingga asetnya enggak terawat," katanya.

Ia mengatakan rumah Bella Vista memiliki kriteria yang statusnya bisa dijadikan sebagai bangunan cagar budaya.

Salah satu kriteria berdasarkan aturan yang ada, bangunan tersebut sudah berusia lebih dari 50 tahun.

"Kemudian ada ciri arsitektur tertentu, punya nilai historis," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com