Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Bedah Rumah Berujung Jerat Utang, Perantara Program hingga Pemilik Toko Bangunan Beri Penjelasan

Kompas.com - 13/03/2022, 18:22 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Seorang warga di Dusun Madurejo, Desa Munder, Kecamatan Yosowilangun, Kabuten Lumajang bernama M. Viki justru terjerat utang setelah mendapatkan bantuan program bedah rumah dari Baznas sebesar Rp 10 juta.

Perbaikan rumah tersebut justru menelan biaya Rp 16,6 juta hingga Viki terjerat dalam pusaran utang.

Kini persoalan yang melibatkan tiga pihak yakni Viki (penerima bantuan), Anang Heriyanto (perantara program bedah rumah Baznas) dan Sholeh (pemilik toko bangunan), telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Ketiganya memberikan penjelasan bahwa ada salah paham yang terjadi sebelumnya. Kini sudah ada jalan terbaik untuk menyelesaikan kesalahpahaman.

Baca juga: Terima Bantuan Bedah Rumah, Pria di Lumajang Malah Terjerat Utang di Toko Bangunan

Anang Hariyanto, selaku perantara program bedah rumah yang diceritakan Viki sebelumnya, menjelaskan bahwa dirinya hanya berniat membantu tanpa ingin mendapatkan imbalan apa-apa.

"Kalau yang bantuan itu saya hanya ingin membantu, kebetulan saya punya jalan walaupun saya bukan dari orang pemerintahan," kata Anang, Minggu (13/3/2022).

Perihal pembengkakan biaya tersebut, Anang mengaku telah memberikan konfirmasi sebelumnya kepada yang bersangkutan. Bahkan, menurut Anang, dirinya telah memperingatkan Viki perihal kelebihan biaya yang akan terjadi.

"Kalau yang sampai bengkak sempat komunikasi, bahkan saya sudah melarang untuk diteruskan melihat kondisi ekonomi Viki," tambahnya.

Baca juga: Terjerat Utang di Toko Bangunan Usai Terima Bantuan Bedah Rumah, Pria Lumajang Ini Mengaku Merasa Ditipu Perantara

Senada dengan Anang, Sholeh sang pemilik toko juga mengaku bahwa telah melaporkan kelebihan biayanya kepada Viki. Bahkan telah merapatkan bersama Viki dan tim lapangan.

"Sudah kita koordinasikan dalam rapat dengan Viki dan timlap," ujar Sholeh.

Meski begitu, Sholeh mengaku tidak mempermasalahkan perihal utang yang ditanggung Viki mengingat kondisi ekonomi Viki yang kurang mampu.

"Ya kalau pembayarannya terserah mas Viki mau dibayar kontan bisa, dicicil tidak masalah," ungkapnya.

Baca juga: Tolak Aturan Truk ODOL, Ratusan Sopir Truk Mogok Kerja di Lumajang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com