KOMPAS.com - Bripka Aditya Wiguna Sanjaya (35), anggota Polresta Banyuwangi adalah salah satu anggota Polri yang lolos mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Pria lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto tahun 2007 tersebut mendapatkan beasiswa LPDP saat menyelesaikan kuliah S3 di Universitas Brawijaya di Bidang Ilmu Hukum.
Ia menjadi mahasiswa S3 di Universitas Brawijaya sejak tahun 2017 dan lulus 2021.
Aditya menyelesaikan S1 di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan S2 di Universitas Jember lulus tahun 2015.
Baca juga: Tips Lolos LPDP Kuliah S2 Dalam Negeri, Tahu Tujuan, Siapkan Berkas, dan Harus Jujur
Setahun setelah menjadi mahasiswa S3 LPDP di Universitas Brawijaya, ia juga mengambil S2 di Universitas Gadjah Mada di tahun 2018 dan lulus tahun 2020.
"Saat itu saya kuliah di dua tempat. Alhamdulilah sekarang lulus semua. S2 di UGM lulus tahun 2020 dan yang LPDP di Universitas Brawijaya lulus tahun 2021," kata Aditya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/3/2022).
Selama kuliah S1 hingga S3, dia mengambil Bidang Ilmu Hukum dan kekhususan Hukum Pidana karena profesi dia sebagai anggota Porlri.
Selain itu saat ini dia juga menjadi dosen di Fakultas Hukum Univesritas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.
Baca juga: Tips Afriana Lolos LPDP Kuliah S2 di Inggris, Personal Statement Hal Terpenting
Secara umum, menurut Aditya, saat akan mendaftar LPDP harus memiliki tujuan yang jelas karena beasiswa yang digunakan menggunakan uang rakyat.
"Kita tidak bisa main-main dengan uang rakyat. Dan bukan berarti kita dibiayai negara maka akan diberikan pekerjaan langsung oleh negara," kata dia.
Selain itu sebelum mendaftarkan diri, harus memantaskan diri. Hal ini penting karena yang mendaftar untuk mendapatkan beasiswa LPDP sangat banyak sehingga harus yakin jika pantas untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Baca juga: Beasiswa LPDP Penyandang Disabilitas 2022, Ini Ketentuannya
Selanjutnya secara tekhnis Aditya juga memberikan tips lolos LPDP. Ia menyebut ada tiga tahap seleksi substansi yakni essay on the spot, leaderless grup discussion dan wawancara.
Saat wawancara para pendaftar akan ditanya kontribusi yang akan diberikan kepada negara jika lulus kuliah dengan beasiswa LPDP.
"Jawabannya harus realistis. Simple dan konkret. Jangan muluk-muluk. Contah jika dia ambil di bidang tekhnik. Jika membuka lembaga pelatihan akan menyediakan kualifikasi khusus anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Itu realistis," kata pria kelahiran Banyuwangi, 28 September 1987.