Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponorogo Bakal Punya Monumen Reog Raksasa Setinggi 126 Meter di Gunung Gamping

Kompas.com - 08/03/2022, 07:02 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan membangun monumen reog raksasa setinggi 126 meter dan museum peradaban di sebuah bukit gamping di wilayah Kecamatan Sampung.

Total anggaran yang digelontorkan untuk membangun monumen yang ditarget rampung dalam tiga tahun itu sekitar Rp 90 miliar.

Baca juga: Heboh Pohon Pisang Raksasa di Ponorogo, Warga Berdatangan Ingin Berfoto

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengungkapkan, pembangunan monumen reog dan museum peradaban bertujuan menjadikan wilayah tersebut lebih cepat dikenal banyak orang.

“Kami ingin cepat terkenal. Kenapa tinggi karena kita taruh diatas gunung gamping di Kecamatan Sampung dengan luas sekitar 25 hektar,” ujar Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/3/2022) malam.

Kang Giri menuturkan tak hanya membangun monumen saja, dalam kurun waktu tiga tahun. Pemkab Ponorogo juga membangun museum peradaban hingga tempat pertunjukan seni dan budaya.

“Konsepnya ada monumen, ada museum peradaban, ada tempat pertunjukan, ada latar untuk pertunjukan akbar tahunan. Biar komplit sekalian. Sehingga disana menjadi tempat peradaban seni dan budaya Ponorogo,” jelasnya.

Baca juga: Remaja di Ponorogo Curi Uang Rp 10 Juta Milik Tetangga untuk Sewa PSK

Untuk membangun monumen dan fasilitas lainnya, jelas Kang Giri, dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun anggaran.

Kendati demikian, Pemprov Jatim melalui Gubernur juga membantu dengan bantuan keuangan agar pekerjaan pembangunan tugu reog ponorogo raksasa itu cepat selesai.

“Anggaran itu menyesuaikan. Kami siapkan sekitar Rp 90 miliar terlebih dahulu dikerjakan secara bertahap selama tiga tahun,” tutur Kang Giri.

Baca juga: Khofifah Optimistis Reog Ponorogo Diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda

 

Reog diusulkan ke UNESCO

Kang Giri menjelaskan kehadiran monumen reog raksasa diharapkan menjadi pemikat bagi warga domestik dan internasional untuk datang ke Ponorogo.

Terlebih saat ini reog Ponorogo sudah diusulkan sebagai warisan budaya tak benda dunia di UNESCO.

“Kehadiran monumen reog Ponorogo raksasa akan menjadi sesuatu wisata pemikat untuk orang datang ke sini. Kalau kami tidak inovatif dan membuat sesuatu yang besar maka akan sulit membangun mercusuar di Ponorogo. Apalagi yang dijual wisata budaya maka harus membuat sesuatu yang nendang banget,” ungkap Kang Giri.

Baca juga: Kakek Lumpuh Tewas Terjebak dalam Kebakaran Rumah di Ponorogo

Bagi Kang Giri, pembangunan monumen reog di Sampung sangat strategis.

Pasalnya lokasinya tak jauh dari Telaga Sarangan sekitar 35 menit. Sementara jarak dari Kota Ponorogo sekitar 12 kilometer dengan kondisi jalan yang baik.

Menurut Kang Giri, sebagai daerah yang menuju kota wisata dibutuhkan destinasi yang lengkap. Untuk itu dibutuhkan wisata pemikat .

“Pemikat itu adalah menjadikan orang ada alasan untuk datang ke suatu tempat wisata. Kalau sudah membuat orang wow maka ada alasan orang untuk datang. Datang tentu tidak sekadar datang saja. Tetapi datang kita suguhi dengan menarik dan para wisatawan bisa bertahan lama di Ponorogo,” jelas Kang Giri.

Baca juga: Suami Istri di Ponorogo Menikah dengan Maskawin Minyak Goreng, Ini Maknanya

Untuk konsep museum peradaban, Kang Giri menyebutkan, museum itu akan menyuguhkan peradaban Ponorogo dari waktu ke waktu.

Bahkan dalam museum itu disajikan awal mula reog dan siapa penciptanya.

Selain itu dalam museum juga akan menjelaskan hubungan Ponorogo dengan Kerajaan Majapahit hingga masa kecil pahlawan nasional HOS Cokroaminoto yang lahir di bumi reog.

“Museum itu tidak hanya memotret Ponorogo dari aspek budaya saja. Tetapi ada sejarahnya. Semisal reog sebenarnya siapa yang menciptakan. Dari mana asal usulnya dan apa ceritanya. Sampai pertanian, pendidikan hingga pondok modern. Intinya peradaban Ponorogo dari waktu ke waktu kami akan tatakan literasi di situ,” tutur Kang Giri.

Untuk dukungan APBN, Kang Giri mencoba melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat.

Harapannya ada bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk mensuplai dana pembangunan bangunan inti yakni monumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com