Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponorogo Bakal Punya Monumen Reog Raksasa Setinggi 126 Meter di Gunung Gamping

Kompas.com - 08/03/2022, 07:02 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Reog diusulkan ke UNESCO

Kang Giri menjelaskan kehadiran monumen reog raksasa diharapkan menjadi pemikat bagi warga domestik dan internasional untuk datang ke Ponorogo.

Terlebih saat ini reog Ponorogo sudah diusulkan sebagai warisan budaya tak benda dunia di UNESCO.

“Kehadiran monumen reog Ponorogo raksasa akan menjadi sesuatu wisata pemikat untuk orang datang ke sini. Kalau kami tidak inovatif dan membuat sesuatu yang besar maka akan sulit membangun mercusuar di Ponorogo. Apalagi yang dijual wisata budaya maka harus membuat sesuatu yang nendang banget,” ungkap Kang Giri.

Baca juga: Kakek Lumpuh Tewas Terjebak dalam Kebakaran Rumah di Ponorogo

Bagi Kang Giri, pembangunan monumen reog di Sampung sangat strategis.

Pasalnya lokasinya tak jauh dari Telaga Sarangan sekitar 35 menit. Sementara jarak dari Kota Ponorogo sekitar 12 kilometer dengan kondisi jalan yang baik.

Menurut Kang Giri, sebagai daerah yang menuju kota wisata dibutuhkan destinasi yang lengkap. Untuk itu dibutuhkan wisata pemikat .

“Pemikat itu adalah menjadikan orang ada alasan untuk datang ke suatu tempat wisata. Kalau sudah membuat orang wow maka ada alasan orang untuk datang. Datang tentu tidak sekadar datang saja. Tetapi datang kita suguhi dengan menarik dan para wisatawan bisa bertahan lama di Ponorogo,” jelas Kang Giri.

Baca juga: Suami Istri di Ponorogo Menikah dengan Maskawin Minyak Goreng, Ini Maknanya

Untuk konsep museum peradaban, Kang Giri menyebutkan, museum itu akan menyuguhkan peradaban Ponorogo dari waktu ke waktu.

Bahkan dalam museum itu disajikan awal mula reog dan siapa penciptanya.

Selain itu dalam museum juga akan menjelaskan hubungan Ponorogo dengan Kerajaan Majapahit hingga masa kecil pahlawan nasional HOS Cokroaminoto yang lahir di bumi reog.

“Museum itu tidak hanya memotret Ponorogo dari aspek budaya saja. Tetapi ada sejarahnya. Semisal reog sebenarnya siapa yang menciptakan. Dari mana asal usulnya dan apa ceritanya. Sampai pertanian, pendidikan hingga pondok modern. Intinya peradaban Ponorogo dari waktu ke waktu kami akan tatakan literasi di situ,” tutur Kang Giri.

Untuk dukungan APBN, Kang Giri mencoba melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat.

Harapannya ada bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk mensuplai dana pembangunan bangunan inti yakni monumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com