Siswanto mengatakan, adiknya memiliki minat menjadi petinju profesional sejak duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar (SD).
Ketika itu adiknya masih berusia 11 tahun.
"Awalnya belajar sendiri. Kebetulan ia terinspirasi dari saya. Karena dulu juga petinju. Saat saya latihan ia ikut," kata dia.
Baca juga: Ucapan Duka Arema FC atas Berpulangnya Petinju Asal Malang Hero Tito
Hero Tito memulai debut pertamanya di tinju profesional pada 2004. Ia tercatat 44 kali naik ring, di antaranya 27 kali menang (11 kali menang KO), 15 kali kalah, dan serta dua kali draw.
Petinju bergaya ortodoks dan counter boxer itu tercatat sudah empat kali meraih gelar juara nasional, dua kali jadi juara nasional kelas bulu pada 2012 dan 2013, serta juara nasional kelas ringan junior pada 2016 dan 2017.
Baca juga: Sempat Alami Koma, Petinju Indonesia Hero Tito Meninggal Dunia
Kemudian, Hero Tito juga berhasil meraih juara WPBF (World Professional Boxing Federation) International kelas ringan di Los Palos Gymnasium, Lospalos, Timor Leste, pada 2016.
"Maret mendatang ia sebenarnya masih punya jadwal bertanding dalam laga Partai Tambahan Kejuaraan Dunia yang akan digelar di Australia New Castle, New South Wales, Sidney," tutur Siswanto.
Kini sang petinju pekerja keras itu telah meninggal dunia. Prosesi pemakaman jenazah Hero Tito dilakukan di tempat kelahirannya, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Jumat (4/3/2022).
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.