LUMAJANG, KOMPAS.com - Warga di lereng Gunung Semeru yang berada di bantaran Sungai Besuk Sat, Besuk Bang, Besuk Sarat dan Besuk Kobokan harus lebih waspada.
Pasalnya, ada dua ancaman bahaya berasal dari Gunung Semeru.
Baca juga: Update Semeru: Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran dalam Sehari
Bahaya yang dimaksud tersebut adalah bahaya sekunder berupa aliran banjir lahar.
Mengingat cuaca sangat ekstrem dan belum ada tanda-tanda normal.
"Bahaya sekunder di mana bahaya ini tergantung dari curah hujan yg terjadi di puncak atau lereng Gunung Semeru," kata Liswanto, Kepala Pos Pantau Gunung Sawur, Jumat (4/3/2022).
Selain bahaya sekunder, warga juga dihantui bahaya primer berupa lontaran material pijar akibat letusan dan guguran awan panas dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Baca juga: Hubungan Suara Dentuman Keras, Aktivitas Gunung Semeru, hingga Terjadinya Hujan Abu
Liswanto mengatakan bahwa bahaya primer tersebut berpotensi cukup tinggi terjadi.
Mengingat beberapa hari terakhir terjadi luncuran Awan Panas Guguran (APG).
"Bahaya primer berupa lontaran material pijar yang diakibatkan oleh letusan Gunung Semeru dan Guguran Awan Panas," tambahnya.
Baca juga: Warga Lereng Semeru Dengar Suara Dentuman Keras, Ini Penjelasan Pos Pantau
Liswanto mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Terlebih bagi masyarakat yang beraktivitas di bantaran sungai atau bahkan melintasi sungai.
"Kepada Bapak dan Ibu, mengingat cuaca sangat ekstrem dan belum ada tanda-tanda ke normal, maka kami dari PVMBG mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan yang tinggi," pesannya.
Baca juga: Perjuangan Warga Lereng Semeru Antre Sambil Gendong Anak demi Minyak Goreng Murah
Liswanto juga menyampaikan bahwa pihak PVMBG di pos pantau akan selalu memperbarui informasi setiap enam jam sekali dan akan segera menginformasikan ketika kondisi darurat.
"Diharap selalu memperhatikan rekomendasi dari PVMBG yang laporannya selalu disebarluaskan setiap enam jam sekali. Dalam kondisi darurat, kami akan selalu menyampaikan tentang aktivitas Gunung Semeru," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.