BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menyelesaikan langkah validasi secara manual data hasil program vaksinasi Covid-19.
Ternyata, ada perbedaan antara data hasil validasi secara manual dengan yang ditampilkan dalam informasi daring milik pemerintah.
Baca juga: Menengok Persiapan Nyepi di Desa Patoman, Bali Kecil Milik Banyuwangi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, perbedaan data itu disebabkan adanya kegiatan vaksinasi yang hasilnya belum diunggah secara daring.
Vaksinasi yang datanya belum diunggah, sebagian merupakan hasil giat pihak-pihak terkait rekan Dinkes Banyuwangi, misalnya TNI-Polri.
"Dosis satu, yang ada di dashboard kita sudah 91,58 persen. Tapi kalau data hasil validasi manual, yang termasuk support TNI-Polri yang belum kita masukkan ke dalam sistem, kita itu sudah 97,04 persen," kata Amir melalui telepon, Kamis (3/3/2022).
Baca juga: Upacara Adat Kebo-keboan Banyuwangi: Sejarah, Tujuan, dan Pelaksanaannya
Demikian juga dosis kedua, di dashboard tercatat sudah menjangkau 70,23 persen. Sementara hasil validasi manual, dihasilkan angka 75,21 persen dari target sasaran.
Pihaknya kini dalam proses mengunggah data yang belum masuk sistem daring pemerintah tersebut, menggunakan hasil validasi manual.
"Kalau target pemerintah pusat, dosis dua itu harus 70 persen, kita sudah di atas 70 persen," kata Amir lagi.
Baca juga: Ritual Seblang, Tradisi Bersih Desa dan Menolak Bala oleh Suku Osing Banyuwangi