KOMPAS.com - NBA, bocah 12 tahun asal Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang mengaku diculik dan dimasukkan ke karung oleh pelaku.
Usut punya usut, ia ternyata bersandiwara karena takut dimarahi setelah bolos mengaji selama empat hari.
Kasus tersebut berawal dari video yang diunggah di Facebook. Di video tersebut diungkapkan jika ada bocah 12 tahun yang diculik oleh pengendara motor.
Penculikan terjadi setelah shalat Maghrib berjemaah di masjid pondok pesantren kawasan setempat.
"Beruntung anak tersebut terjatuh dari sepeda motor dan pelaku kabur," demikian tertulis dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Mengaku Diculik dan Dimasukkan Karung, Bocah di Malang Ternyata Bersandiwara
NBA adalah salah satu santri di Desa Ganjraan. Ia mengaku tak pulang selama empat hari. Keluarga yang panik kemudian mencari keberadaan bocah 12 tahun tersebut.
Ternyata selama empat hari, NBA hanya main-main. Keberadaan NBA diketahui oleh seorang pedagang cilok yang melihat anak berkeliaran sendirian.
Oleh penjual cilok, NBA diantar pulang ke rumahnya.
Baca juga: Kabur dari Ponpes, 2 Santriwati Asal Subang dan Jakarta Berbohong Telah Diculik hingga Diperkosa
Setelah video tersebar, Polsek Gondanglegi mengunjungi rumah NBA untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.
"Hasil penyelidikan, kami memastikan bahwa kabar itu tidak benar alias hoaks," ungkap Kapolsek Gondanglegi, Kompol Pujiyono saat ditemui, Rabu (2/3/2022).
Ia mengatakan NBA mengarang cerita karena takut dimarahi orangtuanya.
"Anak itu kemudian mengaku diculik kepada keluarganya, oleh seseorang dengan cara dimasukkan ke dalam karung. Namun beberapa waktu kemudian anak itu berontak dan berhasil lolos. Keterangan itu ternyata hanya sandiwara anak tersebut," kata dia.
"Sehingga karena takut dimarahi orangtuanya, dia mengaku diculik. Padahal sebenarnya dia sembunyi," tambah Pijiyono.
Baca juga: Penulis Buku ‘Harnovia: Diculik, Diperkosa dan Dibunuh’ Cegat Kapolri, Minta Kasus Dibuka Kembali
Saat menemui NBA, polisi juga membuat video klarifikasi yang menjelaskan jika NBA tidak diculik.
"Kami sudah membuat klarifikasi kepada anak yang bersangkutan, agar informasi sebelumnya tidak menjadi disinformasi," beber Pujiyono.
Menurutnya NBA akan diberikan pembinaan, supaya kebiasaan buruknya tidak diulangi kembali.
"Pembinaan supaya ke depan anak ini kembali rajin mengaji, dan tidak lagi berbuat bohong dan sandiwara," pungkasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki | Editor : Pythag Kurniati), Tribun Jatim.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.