Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Madiun Dapat Pasokan 5 Ton Minyak Goreng, Wali Kota: Kalau Langka, Hubungi Saya

Kompas.com - 01/03/2022, 22:14 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Pedagang di Kota Madiun mendapatkan pasokan lima ton atau 5.000 liter minyak goreng kemasan dalam operasi pasar yang digelar PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) di Pasar Besar Madiun, Selasa (1/3/2022).

Branch Manager PT PPI Cabang Madiun Firmansyah Syaifullah menuturkan, sasaran operasi pasar minyak goreng murah ini adalah pedagang yang berjualan di Pasar Besar Madiun dan Pasar Sleko Madiun.

Baca juga: Madiun PPKM Level 4, Wali Kota: kalau BOR RS 90 Persen Baru Saya Ambil Kebijakan Tegas

“Jadi sasaran operasi pasar kali ini adalah pedagang di Pasar Besar dan Pasar Sleko Kota Madiun,” kata Firmansyah yang ditemui Kompas.com, Selasa.

Pedagang yang membeli minyak goreng dalam operasi pasar itu diwajibkan menjual ke konsumen dengan harga Rp 13.500 per liter. Pasalnya, PPI menjual satu liter minyak goreng seharga Rp 12.500 dalam operasi pasar itu.

Seorang pedagang diberikan jatah membeli 60 liter minyak goreng dalam operasi pasar itu. Harapannya, operasi pasar minyak goreng yang khusus diperuntukkan bagi pedagang dapat menekan harga jual eceran.

Sebelum menggelar operasi pasar minyak goreng kemasan sederhana, PT PPI Cabang Madiun juga menyalurkan 8.000 liter minyak goreng curah kepada puluhan pedagang kelontong yang berjualan di Pasar Besar dan Pasar Sleko, Jumat (25/2/2022).

Sementara itu Wali Kota Madiun Maidi yang datang di sela operasi pasar menjelaskan minyak goreng kemasan sederhana sengaja dijual dengan harga Rp 12.500 per liter agar bisa memenuhi kebutuhan warga Kota Madiun.

Terlebih pedagang yang membeli dalam operasi pasar diwajibkan menjual kembali kepada masyarakat dengan harga eceran Rp 13.500 per liter.

“Memang operasi pasar hari ini dari BUMN jual murah untuk pedagang sehingga masyarakat tidak kesulitan mencari minyak goreng dengan harga murah. Jumlahnya sekitar lima ton,” ujar Maidi.

Maidi mengatakan, operasi pasar dikhususkan untuk pedagang agar tidak terjadi kelangkaan minyak goreng murah di pasaran.

Pasalnya, pedagang yang membeli minyak goreng dalam operasi pasar diwajibkan menjual kembali kepada masyarakat dengan harga yang sudah ditentukan pemerintah.

“Tujuannya agar kebutuhan (minyak goreng) masyarakat terpenuhi. Jangan sampai minyak goreng langka. Karena distributor mulai masuk ke toko dan BUMN mulai masuk ke pedagang. Sehingga pedagang ada barang yang dijual,” jelas Maidi.

Maidi optimistis jika stok minyak goreng di pedagang mencukupi maka tidak ada lagi kenaikkan harga.

Untuk memastikan pedagang menjual dengan HET, Pemkot Madiun menurunkan tim melakukan pemantauan.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Dana Pilkades Serentak, Jaksa Periksa 3 Pejabat Pemkab Madiun

Ia meminta agar pedagang menghubungi Pemkot Madiun jika terjadi kelangkaan minyak goreng di wilayahnya. 

“Kalau langka, saya dihubungi. Di mana langkanya langsung kami drop,” demikian Maidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com