Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Naik, Pembeli di Malang Beralih ke Daging Ayam

Kompas.com - 01/03/2022, 12:44 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Harga daging sapi di Pasar Besar, Kota Malang, Jawa Timur, naik sebesar Rp 5.000. 

Salah satu pedagang, H Latifah (66) mengatakan, untuk harga daging sapi kualitas super dijual seharga Rp 130.000 per kilogram.

Kemudian untuk daging sapi kualitas nomor dua saat ini Rp 125.000 per kilogram.

"Kalau yang biasanya untuk rawonan itu Rp 120.000, terus yang tetelan Rp 100.000, sebelumnya kalau yang kualitas super itu Rp 125.000, terus kualitas dua itu Rp 120.000 dan yang rawonan Rp 115.000," kata Latifah saat ditemui, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Ribuan Vaksin Kedaluwarsa di Malang Bakal Digunakan untuk Vaksinasi Booster

Dia menyampaikan, kenaikan harga itu berlaku mulai 28 Januari lalu. 

"Sapinya mungkin mulai habis, biasanya kalau sudah naik seperti ini turunnya susah, beda sama daging ayam," ucapnya. 

Sejak harga naik, Latifah mengatakan, hanya bisa menjual 30 kilogram daging sapi dalam sehari. 

Sebelum harga naik, dulu ia bisa menjual sebanyak 50 kilogram. Akibatnya kini para pelanggannya rata-rata mulai beralih membeli daging ayam.

"Pelanggan saya seperti bakso itu beralih ke ayam, dagingnya setengah kilo dibanyakin ayamnya lima kilo, jadi yang biasanya beli daging sapi enam kilo sekarang dua kilo," ujarnya.

Untuk omzet yang diterima juga berpengaruh. Biasanya dalam sehari H Latifah bisa menerima Rp 5 juta tetapi saat ini hanya Rp 3,5 juta.

"Penurunan penghasilan sekitar 20 persen," katanya.

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pedagang di Tasikmalaya Pilih Kurangi Stok

Meski begitu, Latifah enggan mogok jualan. Sebab jika mogok jualan, ia tak akan mendapat penghasilan. 

"Harga daging naik, ini susah jadinya kulakane mundak (grosirannya naik), dodolane nggak mundak (jualannya tidak naik). Kalau pedagang mogok jualan nggak makan," katanya.

Kondisi serupa juga terjadi di Kota Batu, Jawa Timur. Pedagang daging di tempat relokasi, Syaiful Anwar (34) mengatakan, kenaikan harga daging sapi sudah dirasakan sekitar tiga minggu.

Dia mengatakan, kenaikan harga daging dipicu oleh pasokan sapi yang berkurang.

"Ini yang saya jual sapi lokal, nah itu barangnya sulit saat ini, harganya yang kualitas bagus sekarang Rp 120.000 sebelumnya Rp 115.000," katanya.

Baca juga: Harga Daging Sapi di Yogyakarta Stabil, Pedagang Beringharjo Malah Keluhkan Kehilangan Pelanggan

Rata-rata saat ini setiap harinya ia hanya memotong satu ekor sapi untuk dijual. Tidak jarang pembelinya seringkali menanyakan penyebab kenaikan daging sapi itu.

"Sebelumnya saya bisa motong dua sapi sehari, sering ditanyai kok naik harganya, kita jawab apa adanya memang barangnya sulit, pelanggan saya juga ngurangi belinya yang biasanya lima kilo jadi tiga kilo saja," ungkapnya.

Dia berharap pemerintah ke depan pasokan sapi dapat kembali stabil sehingga harga jual daging dapat menurun dan pedagang bisa berjualan laris kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Surabaya
Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com