Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Diduga WN India Ditahan karena Tak Punya Paspor, Mengaku Jalani Ritual di Indonesia

Kompas.com - 25/02/2022, 12:54 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) India berusia sekitar 45 tahun ditahan Kantor Imigrasi Kelas II Blitar karena tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian.

Kepada petugas keimigrasian, WN India tersebut mengaku menjalani rangkaian ritual budaya di berbagai tempat di Indonesia sejak empat tahun terakhir.

Baca juga: Ditanya Soal Pemeriksaan di Polda Jatim, Begini Respons Wakil Bupati Blitar

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar Arief Yudistira mengatakan, pihaknya menahan seorang pria yang diduga kuat warga negara (WN) India karena tidak dapat menunjukkan paspor.

"Kami tangkap yang bersangkutan pekan lalu di wilayah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar," ujar Arief di Blitar, Jumat (25/2/2022).

Saat ditangkap, kata Arief, pria tersebut tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian seperti dokumen perjalanan dan paspor.

"Sampai sekarang kami tidak menemukan dokumen-dokumen tersebut. Sudah kami cari di penginapan dan di tas ransel, tidak ada dokumen paspor," kata dia.

Menurut Arief, meski tidak menemukan identitas dan paspor, pihaknya dapat memiliki sejumlah bukti bahwa pria tersebut adalah warga negara India.

Arief tidak menyebutkan bukti yang dimaksud tapi menyatakan bahwa ciri-ciri fisik pria tersebut menunjukkan ciri-ciri fisik warga India.

"Tampilan fisik yang bersangkutan memang India dan juga fasih berbahasa India," ujarnya.

Pihaknya, kata Arief, sedang dalam proses meminta konfirmasi ke pihak Kedutaan India di Indonesia untuk memastikan identitas pria tersebut.

Jalani ritual budaya

Arief mengatakan, pria tersebut mengaku sudah empat tahun berada di Indonesia untuk menjalani suatu ritual budaya atau ritual keagamaan.

Pria itu mengaku sudah menjalani ritual di sejumlah tempat seperti Medan, Bali, Pangandaran, Malang, dan Blitar.

"Jadi yang bersangkutan juga sudah lancar berbahasa Indonesia," kata dia.

Baca juga: Gagal Salip Truk Gandeng, Seorang Nenek di Blitar Tewas

Menurut Arief, pihaknya menduga pria tersebut sengaja menghilangkan dokumen-dokumen keimigrasiannya terutama paspor untuk tujuan tertentu.

"Kami masih melakukan pendalaman penyelidikan kasus ini. Pada saat segera kami sampaikan detailnya," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com