"Kita akan coba kaji, saya nanti akan mencoba komunikasi dengan dinas terkait. Secara pribadi, saya memiliki pandangan jika Peneleh layak menjadi lokasi wisata sejarah. Bahkan sudah lama saya menginginkan itu," ucap Budi Leksono.
Baca juga: Aksi Demo Sopir Truk di Surabaya Bubar, 15 Perwakilan Akan Bertemu Pejabat Pemprov Jatim Besok
Sementara itu, sedikitnya ada lima lokasi bersejarah yang ada di Kampung Peneleh.
1. Rumah kelahiran Soekarno yang akrab disapa Bung Karno.
Rumah itu berada di Jalan Pandean IV nomor 50, Kelurahan Peneleh. Rumah itu telah menjadi cagar budaya nasional.
Tepat di depan rumah tersebut tertulis 'Di sini tempat kelahiran Bapak Bangsa Ir Soekarno, penyambung lidah rakyat, proklamator, presiden pertama RI, pemimpin besar revolusi'.
2. Tempat tinggal HOS Tjokroaminoto
Rumah HOS Tjokroaminoto berada di kawasan Peneleh Gang VII nomor 29-31 Surabaya.
Di sana, Tjokroaminoto tinggal bersama istri yang bernama Soeharsikin dan kelima putra-putrinya, Oetari, Oetarjo Anwar, Harsono, Islamiyah dan Sujud Ahmad.
Selain menjadi tempat tinggal, rumah itu juga menjadi tempat bertukar pikiran para pemuda saat itu, salah satunya adalah Soekarno.
3. Masjid peninggalan Sunan Ampel
Masjid Jamik yang berlokasi di gang V Peneleh disebut menjadi masjid tertua di Surabaya. Masjid itu merupakan masjid pertama di Surabaya yang didirikan oleh Sunan Ampel. Masjid tersebut juga tempat Laskar Hizbullah mempersiapkan taktik perang saat melawan tentara Belanda.
4. Terdapat makam bangsa Eropa
Terdapat makam bangsa Eropa dengan luas sekitar 4,5 hektar di kawasan itu. Pemakaman itu dibangun sekitar tahun 1814 silam. Di lokasi itu, terdapat kurang lebih 15.000 bangsa Eropa yang bermukim di Surabaya dimakamkan. Lokasinya bernama De Begraafplaats Peneleh Soerabaja.
5. Kampung Kuno
Ciri dari kampung kuno ini adalah banyaknya makam di tengah pemukiman warga. Sebab, banyak dari warga terdahulu di Peneleh yang membuat makam di sekitaran pemukimannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.