Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Lapangan Ijen Penuh, Isoter SKB Malang Mulai Terisi Pasien Covid-19

Kompas.com - 22/02/2022, 19:21 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tempat isolasi terpusat (isoter) di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Malang, Jawa Timur, mulai dipenuhi pasien usai diresmikan pada 17 Februari lalu. 

Hingga Selasa (22/2/2022) sore, terdapat 39 pasien yang menempati isoter tersebut.

Terpantau mobil ambulans silih berganti datang dan keluar untuk menjemput pasien.

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko yang meninjau tempat tersebut mengatakan, keterisian isoter SKB cenderung meningkat. 

Meski demikian, ia memastikan pelayanan bagi para pasien Covid-19 tetap maksimal. 

Baca juga: 32 Personel Polresta Malang Kota Positif Covid-19

"Saya cek kondisinya bagaimana makan siang, makan paginya, alhamdulillah mereka semua merasa puas terhadap layanan yang diberikan, begitu juga dengan pemberian obat-obatan dilakukan dengan baik," ungkap Edi, Selasa.

Saat ini tersisa 13 tempat tidur yang masih kosong. 

Sementara untuk RSUD Kota Malang, kata dia, terisi 15 tempat tidur dengan sisa yang kosong 23 tempat tidur. 

"Maka tren kenaikannya nyata, isoter RS Lapangan Ijen tinggal menyisakan 12 tempat tidur (dari 320 tempat tidur)," katanya.

Meski demikian, Edi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Pihaknya akan menyiapkan pelayanan telemedicine bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah. 

"Masyarakat jangan panik, pemerintah akan memberikan kebijakan isoman untuk diperlakukan dengan baik, sehingga layanan masyarakat di rumah-rumah akan dilakukan bersama penanganannya dengan telemedicine termasuk pemberian obat-obatan," jelasnya.

Baca juga: Viral, Video Lelaki Tampar Pacarnya di Atas Motor di Malang, Ini Kata Polisi

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif mengatakan, pasien dengan gejala ringan yang dirawat di isoter SKB akan menghabiskan masa pemulihan 13 hari.

Sedangkan pasien tanpa gejala 10 hari. 

"Yang pasien tanpa gejala disini karena rumahnya tidak memenuhi syarat seperti kamarnya harus sendiri, begitu juga dengan kamar mandinya sehingga ditempatkan di sini," katanya.

Husnul mengungkapkan, kasus aktif Covid-19 di Kota Malang saat ini mencapai 2.792 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 2.332 orang menjalani isoman di rumah.

Kendati isoter meningkat, Husnul menuturkan, terdapat penurunan BOR (bed occupancy rate) atau keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 Kota Malang. 

Baca juga: 32 Tahun Menanti, Lelaki di Malang Nikahi Cinta Pertamanya di Usia 61 Tahun

Untuk saat ini, BOR berada di kisaran 60 persen. Jumlah ini turun dibandingkan 15 Februari lalu yang mencapai 73 persen. 

"Jadi dari 15 Februari ke 20 Februari kecenderungannya menurun, terakhir tanggal 20 itu BOR RS berada pada angka 63 persen," katanya.

Untuk diketahui, ada 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Malang yakni RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, RSI Aisyiyah, RS Lavalette, RS Panti Waluyo RKZ, RS Hermina, RST Soepraoen, RS Unisma, RSUD Kota Malang, Persada Hospital, dan RS Panti Nirmala.

Sementara untuk positivity rate atau rasio orang yang positif dengan dites adalah 9,68 persen, melampau standar WHO yakni 5 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com