LUMAJANG, KOMPAS.com - Para petani di Kabupaten Lumajang masih mengeluh sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Akibatnya, para petani harus merogoh kocek semakin dalam untuk membeli pupuk non-subsidi.
Dari informasi yang dihimpun, pemerintah mengurangi jatah pupuk subsidi. Sehingga, jumlah pupuk subsidi yang beredar berpotensi tidak mencukupi kebutuhan pasar.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Dinas Perdagangan Lumajang Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil
Kabupaten Lumajang memiliki 83 kelompok tani yang masuk dalam kategori petani kecil. Petani kecil yang dimaksud adalah petani yang luas lahannya kurang dari 2 hektare.
Seharusnya mereka terdaftar untuk mendapatkan pupuk subsidi.
Dari 83 kelompok tani tersebut, mereka membutuhkan suplai pupuk subsidi jenis urea 33.958,86 ton per tahun. Sementara yang dialokasikan pemerintah hanya 26.798 ton pada tahun ini.
Jatah paling sedikit ditempati pupuk SP-36 dengan alokasi sebanyak 1.250 ton. Jumlah ini menyebabkan banyak petani kesulitan mendapat pupuk subsidi.
Salah seorang petani di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Suwari mengatakan, pengurangan jatah pupuk subsidi sudah terjadi sekitar dua musim tanam terakhir.
Kondisi tersebut memaksanya untuk menggunakan pupuk non-subsidi.
"Saya padahal sudah terdaftar di kelompok tani. Cuma kadang-kadang kalah cepat dan tidak kebagian pupuk murah, jadi beli yang mahal," kata Suwari saat ditemui di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Selasa (22/2/2022).
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Eko Sugeng mengakui pasokan pupuk subsidi dari pemerintah pusat terbatas.
Baca juga: Soal Aturan Baru JHT, Ketua KSPSI Lumajang: Itu Permenaker yang Dipaksakan...
Namun, kondisi tersebut belum bisa dikategorikan sebagai kelangkaan pupuk subsidi. Sebab, pengusulan pupuk subsidi sudah disesuaikan dengan jumlah kelompok tani.
"Jadi ini dibilang langka itu tidak tepat, hanya saja jumlah realisasinya terbatas,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.