Pantauan Kompas.com, dalam spanduk tersebut juga terpampang foto Mantan Presiden Soeharto sedang tersenyum dengan tangan kiri memegang cerutu.
Tulisan di bawahnya berisi kebijakan era Orde Baru yang melarang perusahaan besar ikut memroduksi telur ayam.
Bidang lain spanduk, bergambar ayam petelur dengan teks berbunyi: "Pak Jokowi kami pasrahkan usaha kami kepadamu. Kami sudah tidak sanggup lagi bersaing dengan integrator".
Baca juga: PPKM Level 2 di Kota Blitar, SMA dan SMK Terapkan PTM 50 Persen
Koordinator peternak rakyat Kecamatan Nglegok Sugeng Riyadi menuturkan kronologi pemasangan spanduk yang kemudian disebutnya diturunkan oleh pihak kepolisian.
Sugeng mengatakan, peternak ayam petelur di Nglegok sepakat memasang satu spanduk sebagai ungkapan kekecewaan atas hasil pertemuan perwakilan peternak dengan Dirjen Peternakan di Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu.
Menurutnya, inti dari hasil pertemuan itu bahwa pemerintah tidak berniat memberikan dukungan dan perlindungan usaha kepada peternak rakyat.
"Maka kami sepakat memasang spanduk itu dan membandingkan kondisi peternak hari ini dengan era Orde Baru yang lebih terlindungi," kata dia.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Desa di Blitar, Atap Rumah Warga Beterbangan
Spanduk itu, ujarnya, dipasang pada Senin (14/2/2022), setelah pihaknya juga menyampaikan pemberitahuan kepada pemerintah desa setempat.
Keesokan harinya, Selasa (15/2/2022), Sugeng mengaku mendapat panggilan untuk datang ke Balai Desa Kedawung.
Beberapa orang dari Polsek Ponggok, Koramil, dan juga Pemerintah Kecamatan sudah menunggunya.
"Kami diminta untuk menurunkan spanduk itu dengan alasan akan mengganggu situasi kamtibmas yang kondusif," ujar Sugeng kepada Kompas.com.
"Tapi kami tidak mau jika harus menurunkan sendiri spanduk itu, kami minta pihak kepolisian juga ikut menurunkan. Karena bagi kami, tidak ada aturan perundangan yang kami langgar dengan pemasangan spanduk itu," tambahnya.
Setelah negosiasi, akhirnya pihak kepolisian bersedia ikut menurunkan spanduk tersebut.
Baca juga: Kota Blitar Aktifkan Lagi Satgas PPKM Mikro untuk Awasi Pasien Isoman yang Keluyuran