Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Heboh Spanduk "Malang Tolerant City Not Halal City" Bertebaran, Wali Kota Enggan Komentar

Kompas.com - 18/02/2022, 13:46 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah spanduk bertuliskan 'Malang Tolerant City Not Halal City' terpasang di sejumlah lokasi seperti pagar Balai Kota Malang, dan Alun-alun Tugu.

Foto spanduk tersebut juga viral dan dibagikan oleh akun Twitter @bedarmanto yang diunggah pada 15 Februari 2022 lalu.

Baca juga: Setelah Gedung SKB, 2 Balai Diklat di Malang Disiapkan sebagai Tempat Isoter

Unggahan itu pun disukai lebih dari 3.000 warganet dan sempat menjadi trending nomor satu di Twitter.

 

Wali Kota enggan berkomentar

Wali Kota Malang, Sutiaji enggan berkomentar terkait keberadaan spanduk-spanduk tersebut.

"Enggak nanti aja, saya enggak usah ngomong karena banyak perguruan tinggi yang mau mengkaji itu," kata Sutiaji secara singkat pada Kamis (17/2/2022).

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menganggap soal penolakan Malang Halal City merupakan bentuk aspirasi dari masyarakat.

Namun spanduk tersebut sudah dilepas sesuai dengan aturan di Perda.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 18 Februari 2022, Pagi Cerah, Sore Hujan Ringan


Koordinasi dengan sejumlah pihak

Pihaknya juga telah menerima kunjungan audiensi dari warga Kota Malang yang mengatasnamakan diri Kelompok Nasionalis Malang.

"Yang keberatan jika ada istilah Malang Halal City, di mana Kota Malang yang plural kemudian yang heterogen kalau dijadikan Malang Halal City akan mengarah ke salah satu agama, itu dari salah satu sudut pandang masyarakat," ungkapnya.

Pihaknya akan menanggapi persoalan tersebut dengan hati-hati.

Koordinasi dengan MUI Kota Malang, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Malang dan Wali Kota Malang juga akan dilakukan.

Namun, yang jelas menurutnya, sesuai RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Malang sebenarnya yang dimaksud Malang Halal City yakni Malang Halal Tourism.

Baca juga: Syarat untuk Pasien Covid-19 jika Ingin Isolasi di SKB Kota Malang

Hal itu juga sudah mengacu pada RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Jawa Timur.

"Malang Halal Tourism tidak ada yang keberatan, itu sebelum kami menjadi dewan di 2018 itu dalam RPJMD sudah ada dan tidak ada permasalahan, tetapi bukan halal city-nya," kata Made pada Jumat (18/2/2022).

Menurutnya keberadaan Malang Halal Tourism untuk menjaga kepentingan umat muslim yang berkunjung ke Kota Malang supaya memiliki rasa aman dan nyaman.

Selain itu, DPRD Kota Malang juga belum menerima dokumen terkait adanya usulan tentang Malang Halal City.

Baca juga: Kota Malang Resmikan Isoter Pasien Covid-19, Diprediksi Langsung Penuh

Berharap warga jaga kondusifitas

Dia berharap warga Kota Malang tetap bisa tenang dan menjaga kondusifitas.

Menurutnya nilai toleransi untuk saling menghargai antara sesama di masyarakat sudah baik.

"Jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi ini untuk memecah-belah kita, serahkan kepada pribadi masing-masing bahwa Malang ini sedang baik-baik saja sebenarnya," ujarnya.

"Itu yang pasti nantinya (Malang Halal City) ada tentangan bukan hanya umat nonmuslim juga umat muslim tidak menghendaki itu," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Kecelakaan Maut Truk Vs Honda Beat di Banyuwangi, Pengendara Motor Tewas

Kecelakaan Maut Truk Vs Honda Beat di Banyuwangi, Pengendara Motor Tewas

Surabaya
Ketua DPRD Kota Malang Minta Spanduk Ajakan Golput Dicopot, Satpol PP: Belum Dapat Arahan

Ketua DPRD Kota Malang Minta Spanduk Ajakan Golput Dicopot, Satpol PP: Belum Dapat Arahan

Surabaya
Bayi di Trenggalek Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Keluarga Lapor Polisi, Ini Penjelasan Dinkes

Bayi di Trenggalek Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Keluarga Lapor Polisi, Ini Penjelasan Dinkes

Surabaya
Ditemani Ayah Kandung, Bocah 15 Tahun di Situbondo Datangi Kantor Polisi, Lapor Diperkosa Ayah Tirinya

Ditemani Ayah Kandung, Bocah 15 Tahun di Situbondo Datangi Kantor Polisi, Lapor Diperkosa Ayah Tirinya

Surabaya
Paus Sepanjang 10 Meter Ditemukan Mati di Perairan Kangean Sumenep

Paus Sepanjang 10 Meter Ditemukan Mati di Perairan Kangean Sumenep

Surabaya
Proyek Pembangunan 'Flyover' Aloha Timbulkan Kemacetan, Bupati Sidoarjo Minta Maaf

Proyek Pembangunan "Flyover" Aloha Timbulkan Kemacetan, Bupati Sidoarjo Minta Maaf

Surabaya
Sempat Minta Perlindungan, Napi di Rutan Magetan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sempat Minta Perlindungan, Napi di Rutan Magetan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Surabaya
Dugaan Penyelewengan Dana PKH di Malang, Nilai Kerugian Negara Jadi Rp 473 Juta

Dugaan Penyelewengan Dana PKH di Malang, Nilai Kerugian Negara Jadi Rp 473 Juta

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Surabaya untuk Lebaran 2023

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Surabaya untuk Lebaran 2023

Surabaya
Soal Bagi-bagi Amplop PDI-P di Masjid Sumenep, Takmir Sebut Dilakukan Sejak 2006

Soal Bagi-bagi Amplop PDI-P di Masjid Sumenep, Takmir Sebut Dilakukan Sejak 2006

Surabaya
Menteri ATR: Banyak Investor Kesulitan karena Daerah Tak Memiliki RDTR

Menteri ATR: Banyak Investor Kesulitan karena Daerah Tak Memiliki RDTR

Surabaya
Polisi Sita 21 Kg Bahan Peledak Siap Edar di Sumenep, Satu Pelaku Diamankan

Polisi Sita 21 Kg Bahan Peledak Siap Edar di Sumenep, Satu Pelaku Diamankan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke