Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dam Gambiran di Lumajang Jebol, 300 Hektar Sawah di 3 Desa Kekeringan

Kompas.com - 16/02/2022, 17:07 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Jebolnya Dam Gambiran di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sejak Agustus tahun lalu menyebabkan 300 hektar sawah di tiga desa mengalami kekeringan

Lahan persawahan yang kering tersebut ada di Desa Boreng, Desa Blukon, dan Desa Rogotrunan akibat material dam di atas Kali Asem yang jebol menutupi pintu air menuju area persawahan. 

Selama ini ratusan hektar sawah di desa tersebut menggantungkan sumber pengairan dari Kali Asem.

Baca juga: 2 Pemuda di Lumajang Tanam Ganja di Rumahnya, Mengaku Ketagihan

Sawuri (50), salah seorang petani asal Desa Boreng mengatakan, sawahnya harus diairi dengan mesin pompa air usai Dam Gambiran jebol.

Sebagian lahannya juga harus dibor untuk mengambil sumber mata air yang mengakibatkan ongkos produksi semakin bertambah.

"Ini jelas bikin nambah biaya tanam karena harus beli solar. Minimal Rp 150.000 sekali mengairi. Kalau sebelum jebol, irigasi aman," kata Sawuri saat ditemui di sawahnya di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Rabu (16/2/2022).

Pengairan sawah dengan cara mengebor juga dilakukan petani lain di tiga desa tersebut.

Oleh karenanya, banyak petani berharap Pemkab Lumajang segera menangani permasalahan tersebut.

Para petani, kata dia, pernah mendatangi kantor Pemkab Lumajang untuk menyampaikan agar Dam Gambiran segera diperbaiki seperti semula dan pengairan sawah kembali normal.

"Pengennya segera diperbaiki. Kalau bergantung dengan pompa mahal. Sedangkan kalau harus nunggu hujan kan musiman," tutur Sawuri.

Baca juga: 234 Huntara bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Rampung Dibangun

Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, perbaikan dam yang jebol itu rencananya akan dilakukan tahun ini. 

Anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki Dam Gambiran, kata dia, sekitar Rp 1,5 miliar. Sedangkan kalau harus memperbaiki secara permanen membutuhkan anggaran sebesar Rp 9 miliar.

“Tahun ini ada anggaran, meskipun tidak tuntas minimal bisa sedikit meringankan, sambil kita mencari cara untuk menuntaskan secara maksimal,” terang Indah.

Selain dam yang jebol, Indah juga menyinggung persoalan kelangkaan pupuk subsidi yang dihadapi para petani. 

Indah mengaku telah memerintahkan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang untuk segera menginvestigasi. 

"Kepala Dinas Pertanian harus segera cek langsung ke petani. Agar bisa menceritakan kondisi sebenarnya. Jangan ada yang ditutupi atau rekayasa," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Suami Tendang Perut Anaknya karena Tak Digubris saat Minta Uang ke Sang Istri di Taiwan

Suami Tendang Perut Anaknya karena Tak Digubris saat Minta Uang ke Sang Istri di Taiwan

Surabaya
Kronologi Siswa SMP di Madiun Dihukum Berlari hingga Kakinya Melepuh

Kronologi Siswa SMP di Madiun Dihukum Berlari hingga Kakinya Melepuh

Surabaya
Berkas Perkara Kebakaran Bromo akibat 'Flare Prewedding' Dilimpahkan ke Kejati Jatim

Berkas Perkara Kebakaran Bromo akibat "Flare Prewedding" Dilimpahkan ke Kejati Jatim

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com