LUMAJANG, KOMPAS.com - Jebolnya Dam Gambiran di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sejak Agustus tahun lalu menyebabkan 300 hektar sawah di tiga desa mengalami kekeringan.
Lahan persawahan yang kering tersebut ada di Desa Boreng, Desa Blukon, dan Desa Rogotrunan akibat material dam di atas Kali Asem yang jebol menutupi pintu air menuju area persawahan.
Selama ini ratusan hektar sawah di desa tersebut menggantungkan sumber pengairan dari Kali Asem.
Baca juga: 2 Pemuda di Lumajang Tanam Ganja di Rumahnya, Mengaku Ketagihan
Sawuri (50), salah seorang petani asal Desa Boreng mengatakan, sawahnya harus diairi dengan mesin pompa air usai Dam Gambiran jebol.
Sebagian lahannya juga harus dibor untuk mengambil sumber mata air yang mengakibatkan ongkos produksi semakin bertambah.
"Ini jelas bikin nambah biaya tanam karena harus beli solar. Minimal Rp 150.000 sekali mengairi. Kalau sebelum jebol, irigasi aman," kata Sawuri saat ditemui di sawahnya di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Rabu (16/2/2022).
Pengairan sawah dengan cara mengebor juga dilakukan petani lain di tiga desa tersebut.
Oleh karenanya, banyak petani berharap Pemkab Lumajang segera menangani permasalahan tersebut.
Para petani, kata dia, pernah mendatangi kantor Pemkab Lumajang untuk menyampaikan agar Dam Gambiran segera diperbaiki seperti semula dan pengairan sawah kembali normal.
"Pengennya segera diperbaiki. Kalau bergantung dengan pompa mahal. Sedangkan kalau harus nunggu hujan kan musiman," tutur Sawuri.
Baca juga: 234 Huntara bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Rampung Dibangun
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, perbaikan dam yang jebol itu rencananya akan dilakukan tahun ini.
Anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki Dam Gambiran, kata dia, sekitar Rp 1,5 miliar. Sedangkan kalau harus memperbaiki secara permanen membutuhkan anggaran sebesar Rp 9 miliar.
“Tahun ini ada anggaran, meskipun tidak tuntas minimal bisa sedikit meringankan, sambil kita mencari cara untuk menuntaskan secara maksimal,” terang Indah.
Selain dam yang jebol, Indah juga menyinggung persoalan kelangkaan pupuk subsidi yang dihadapi para petani.
Indah mengaku telah memerintahkan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang untuk segera menginvestigasi.
"Kepala Dinas Pertanian harus segera cek langsung ke petani. Agar bisa menceritakan kondisi sebenarnya. Jangan ada yang ditutupi atau rekayasa," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.