PAMEKASAN, KOMPAS.com - Minyak goreng di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, masih langka. Jikapun ada, harganya masih mahal.
Hal ini dikeluhkan oleh sejumlah ibu rumah tangga yang merasa kesulitan mendapatkan minyak goreng.
Seperti yang dialami oleh Anisa Rahmawati. Ibu rumah tangga asal Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan itu mengaku sudah mendatangi beberapa swalayan. Namun, tidak ada satu pun yang menjual minyak goreng.
Walaupun ada, minyak goreng yang dijual ukurannya 5 kilogram yang harganya Rp 23.000 per kilogram.
"Di Kecamatan Pasean ini minyak goreng sudah sangat langka. Harganya juga mahal. Ibu rumah tangga saat ini bingung," ujar Anisa Rahmawati saat ditemui, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Cerita Warga Rela Antri Berjam-jam Demi Minyak Goreng Murah: Harga di Pasar Selisih Jauh
Ibu dua anak ini mengaku terpaksa membeli minyak goreng itu meskipun harganya mahal. Sebab, minyak goreng sudah menjadi kebutuhan wajib ibu rumah tangga.
"Mau bagaimana kalau sudah tidak ada yang murah, mahal pun tetap harus beli," terangnya.
Mafluhah, ibu rumah tangga lainnya asal Desa Lancar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan mengatakan, sejak tiga hari yang lalu, pihaknya sudah memesan minyak goreng di beberapa swalayan. Namun sampai hari ini, stoknya masih kosong. Di pasar-pasar tradisional disebutnya juga kosong.
"Pusing betul karena sudah tiga hari tidak ada minyak goreng di Pamekasan. Yang ada harganya di atas harga biasanya," ungkapnya.
Syamsuddin, kepala gudang salah satu swalayan di Kecamatan Larangan mengatakan, untuk minyak goreng subsidi yang murah sudah sebulan lebih tidak datang. Pihaknya hanya mendapat pasokan minyak goreng non-subsidi yang harganya di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Minyak goreng murah sudah hilang di pasaran. Biasanya distributor rutin seminggu sekali mengecek stok di gudang, tapi sudah sebulan tak ada info," kata Syamsuddin.