Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3 Kota Malang, Perajin Tempe Harap Ekonomi Tak Terpuruk Lagi

Kompas.com - 15/02/2022, 18:49 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Perajin tempe di Kampung Tempe Sanan, Kota Malang, Jawa timur, berharap ekonomi tidak lagi terpuruk menyusul Kota Malang yang kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Sebab, mereka sudah pernah merasakan saat hasil olahan tempe itu tidak laku dijual karena adanya pembatasan di mana-mana.

"Pandemi pertama terasa sekali, pesanan keripik tempe hampir nggak ada. Karena tempat-tempat usaha ditutup semua. Saya kirim ke luar kota nggak bisa, kegiatan ibu-ibu juga nggak ada," kata Laili Afrida salah satu perajin tempe di Kampung Sanan, Kota Malang saat ditemui di Kampung Sanan, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Baru Sepekan Dibuka, RS Lapangan Kota Malang Hampir Penuh

Seiring dengan adanya pelonggaran kegiatan oleh pemerintah, perlahan usaha kerajinan tempe beranjak pulih, meski belum pulih total. Karena itu, Ida berharap kembalinya Kota Malang ke PPKM Level 3 tidak membuat penjualan tempe turun lagi.

Ida menjadi perajin tempe sejak tahun 2008. Sebelum ada pandemi Covid-19, dia mampu memproduksi 50 kilogram keripik tempe dalam sehari. Saat ini, setelah mulai ada pelonggaran kegiatan masyarakat, dia masih memproduksi 20 kilogram keripik tempe dalam sehari.

"Sekarang alhamdulillah sehari bisa produksi sekitar 20 kilogram keripik tempe, tapi memang belum seperti sebelum pandemi, waktu itu bisa 50 kilogram sehari," katanya.

"Pada PPKM Level 3 ini mudah-mudahan kegiatan ekonomi tetap bisa jalan, karena masyarakat yang terasa dampaknya. Saya juga ada orang (pegawai) yang goreng, terus bungkusi, sama motongi tempenya ini," ujarnya.

Baca juga: Jual Beli 2.500 Ekor Benih Lobster Digagalkan di Malang, Pelaku Ternyata Seorang Residivis

Wali Kota Malang, Sutiaji mengimbau kepada masyarakat supaya tetap taat terhadap protokol kesehatan Covid-19. Apalagi, Kota Malang sedang menerapkan PPKM Level 3 akibat kasus Covid-19 yang terus meningkat.

"Tetap kita waspada prokes, 3M minimal, pakai masker," kata Sutiaji di Balai Kota Malang, Selasa.

"Iya level 3 itu karena transmisinya tambah. Jadi transmisinya karena penambahan positive rate. Tapi kemarin saya prediksi akhir Februari atau di awal Maret akan melandai, saat ini puncak-puncaknya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com