Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Beri Bantuan Rp 10 Juta bagi Keluarga Korban Tewas Ritual Maut Pantai Payangan Jember

Kompas.com - 14/02/2022, 19:08 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan santunan kepada 11 keluarga korban yang tewas saat melakukan ritual di Pantai Payangan Jember.

Kini pihak keluarga almarhum mendapatkan bantuan santunan dari Pemprov Jatim berupa uang masing-masing Rp 10 juta dan sejumlah sembako.

“Kami mengucapkan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan semoga korban meninggal husnul khotimah,” ucap Khofifah saat penyerahan santunan tersebut di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Polisi Periksa 13 Saksi Terkait Ritual Maut Pantai Payangan Jember yang Tewaskan 11 Orang

Atas kejadian yang berujung maut itu, Khofifah berpesan kepada pihak keluarga almarhum untuk selalu berzikir dan berdoa agar hatinya tenang.

“Kalau ingin hatinya tenang berzikir, maka mencari tempat yang aman dan ikuti para ulama-ulama. Terutama di pesantren, di masjid. Jadi insyaallah zikir panjenengan (Anda) akan khusyuk dan terpandu dalam tempat yang aman,” pesannya.

Selain memberikan santunan, Khofifah dengan didampingi jajaran Forkopimda Jember juga langsung membacakan tahlil dan doa bersama untuk mendoakan almarhum dan almarhumah yang menjadi korban ritual maut.

Khofifah menyatakan bahwa padepokan seperti Tunggal Jati Nusantara yang ada di Jember, adalah fenomena patologi sosial yang ada di berbagai daerah.

Baca juga: Anak 2 Tahun Selamat dari Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

 

Sama halnya dengan Padepokan Kanjeng Dimas di Probolinggo di mana banyak faktor yang memengaruhinya dengan berbagai permasalahan sosial yang ada.

Sehingga untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, baik Pemprov Jatim maupun Pemkab akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan serupa.

"Kami pemerintah akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan seperti ini, pengawas bukan untuk membatasi atau melarang, akan tetapi lebih pada legalitas dan pembinaan, rumusannya akan segera dibahas, apakah di bawah Bakesbangpol atau Bagian Kesra, hal ini perlu dilakukan semata mata untuk tertib sosial dan saling melindungi," ujar Khofifah.

Relawan penjaga pantai

Bupati Jember Hendy Siswanto dalam kesempatan tersebut menyampaikan, sebagai langkah antisipasi, dirinya akan membentuk relawan penjaga pantai yang terlatih sehingga peristiwa serupa bisa diminimalisasi dan tidak terulang.

"Agar kejadian serupa tidak terulang, kami Pemkab Jember akan membentuk relawan penjaga pantai yang diambilkan dari warga sekitar, dan akan kami beri pelatihan juga,” kata Hendy.

Hendy menegaskan relawan yang direkrut akan diberikan SK langsung oleh dirinya sebagai bentuk keseriusan pemerintah.

“Relawan ini juga akan kami beri SK ya, tugas relawan ini untuk membantu pemkab dalam menjaga masyarakat yang sedang berkunjung ke pantai," ucapnya.

Baca juga: Sang Ibu Tewas dalam Ritual Maut di Jember, Anak: Ma, Kenapa Tinggalin Aku?

Seperti diberitakan sebelumnya, ritual yang dilakukan oleh 23 jemaah Padepokan Tunggal Jati Nusantara asal Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi Jember, pada Minggu (13/2/2022) dini hari berbuah petaka.

Saat ritual baru berjalan 1 jam, tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rombongan padepokan ini.

Akibatnya 11 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka hingga harus dirawat di rumah sakit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com