JEMBER, KOMPAS.com – Bintang (19), warga Jalan Kaca Piring, Kelurahan Patrang masih trauma dengan peristiwa ritual maut yang berujung terenggutnya nyawa sang ibunda.
Dalam ritual di Pantai Payangan itu, Bintang berhasil selamat. Namun ibunya yang bernama Sulastri ditemukan meninggal dunia.
Baca juga: Air Mata Istri Polisi yang Jadi Korban Ritual Maut di Jember, Sebut Suaminya Sempat Pamit ke Pantai
Bintang bersama ibunya mengikuti kegiatan ritual yang digelar pada Minggu (13/2/2022) dini hari itu.
Dia pergi tanpa sepengetahuan suami dan ayahnya.
“Jadi keluarga mereka tidak tahu kalau ikut kegiatan ritual itu di Pantai Payangan,” kata Kapolsek Patrang AKP Heri Supadmo pada Kompas.com via telepon, Senin (14/2/2022).
Heri mengaku telah mendatangi rumah korban dan melihat kondisi Bintang. Di sana, korban masih sangat merasa trauma.
“Kondisinya masih labil, manggil manggil mamanya saja,” ucap dia.
Baca juga: Apa Itu Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Penggelar Ritual Berujung Tewasnya 11 Orang di Jember?
Menurutnya, Bintang masih belum bisa diajak bicara. Sebab, korban sendiri mengetahui detik-detik ketika sang ibu terseret ombak.
Dia juga sempat terbawa ombak hingga membentur batu karang.
“Bintang ini juga sempat terseret ombak dibenturkan ombak ke karang, lalu terseret ke pinggir hingga berhasil selamat,” tambah dia.
Baca juga: Anggota Polisi Bondowoso Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
Heri mengatakan, bahu sebelah kiri dan paha sebelah kiri Bintang mengalami luka. Dia pun lalu dibawa ke RSD dr Soebandi untuk mendapatkan perawatan.
Bintang bersama sang ibu juga sempat tinggal di rumah kontrakan dekat rumah pemilik kelompok tunggal jati nusantara.
Pihak kepolisian bersama Puskesmas mendatangi rumah korban untuk memberikan dukungan dan untuk melihat langsung kesehatan korban.
“Ini katanya korban minta pulang dari rumah sakit karena masih ingat mamanya terus,” papar dia.
Baca juga: Sang Ibu Tewas dalam Ritual Maut di Jember, Anak: Ma, Kenapa Tinggalin Aku?
Sebelumnya diberitakan sebanyak 23 orang terseret ombak di Pantai Payangan, di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu pada Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 00.25 WIB.
Mereka berangkat dari titik berkumpul di Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi menuju Pantai Payangan pada Sabtu malam pukul 23.00 WIB. Mereka akan menggelar ritual.
Para warga berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah.
Tiba disana, petugas pantai sudah mengingatkan agar tidak ke laut karena ombak besar.
Namun mereka tetap menggelar ritual hingga akhirnya terseret ombak. 12 orang selamat dan 11 orang dinyatakan meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.