BLITAR, KOMPAS.com - Seniman asal Blitar, Sony Yuliono (49), menggelar pertunjukan seni di depan Kodim 0808/Blitar di Jalan Ahmad Yani, Kota Blitar.
Pertunjukan seni berjudul "Gores Pemberontakan" itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digelarnya di lokasi bekas Markas Peta di Jalan Sodanco Supriadi.
Baca juga: Petani di Blitar Jadi Tersangka Kasus Jual Beli Pupuk Bersubsidi, Polisi Ungkap Modus Pelaku
"Gores Pemberontakan" digelar dalam rangka memperingati pemberontakan pasukan Peta yang dipimpin Sodanco Supriadi atau Soeprijadi pada 14 Februari 1945.
Senin (14/2/2022) pukul 08.30 WIB, Sony mulai menggoreskan cat pada kanvas berukuran 1x1,1 meter yang diberi judul Semangat Pemberontakan Peta.
"Persis di seberang Markas Kodim ini dulu adalah Hotel Sakura yang menjadi tempat penginapan para perwira militer Jepang," kata Sony usai menyelesaikan lukisannya dalam waktu 30 menit itu.
"Hotel Sakura merupakan sasaran pertama serangan pasukan PETA yang dipimpin Supriadi terhadap militer Jepang," tambahnya.
Kegiatan seharusnya itu dimulai pukul 07.00 WIB, tetapi hujan gerimis turun di Kota Blitar sejak pagi buta. Sony dan kelompoknya harus menunda performing art tersebut.
Ketika hujan reda, Sony akhirnya melukis dengan diiringi tabuhan perkusi yang terdengar sebagai perpaduan suara genderang perang diselingi hentakan-hentakan perkusi tradisional.
Komandan Kodim Letkol (Inf) Didin Nasruddin Darsono turut menyumbang goresan-goresan awal pada kanvas Sony.
"Peta adalah salah satu cikal bakal TNI. Dan pemberontak Peta yang terjadi di Blitar merupakan tonggak patriotisme yang penting," ujar Didin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.